Ada Pilot Mabuk, Kemhub Layangkan Peringatan Pertama ke Citilink

Ada Pilot Mabuk, Kemhub Layangkan Peringatan Pertama ke Citilink

Ahmad Ziaul Fitrahudin - detikNews
Jumat, 30 Des 2016 21:03 WIB
Salah satu sudut konferensi pers PT Citilink Indonesia (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Pilot Tekad Purna berjalan sempoyongan dan meracau di mikropon pesawat Citilink. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan pilot itu mabuk. Kini Kementerian Perhubungan melayangkan surat peringatan pertama ke Citilink.

"Saya yakin Citilink akan melaksanakan yang diminta Kementerian Perhubungan," kata Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Bambang S Ervan kepada detikcom, Jumat (30/12/2016).

Dia mengkonfirmasi bahwa surat itu sudah dilayangkan oleh Kemenhub ke Citilink. Surat itu bernomor AU.402/5/15/DRJUDKPPU.2016. Surat itu berklasifikasi 'Penting', perihal 'Peringatan Satu', ditujukan kepada Direktur Utama PT Citilink Indonesia, tertanggal 29 Desember 2016.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surat ini dilayangkan terkait peristiwa pesawat A320 PT Citilink Indonesia bernomor penerbangan QG 800 di Bandara Internasional Juanda Surabaya pada 28 Desember kemarin. Sebagaimana diketahui, saat itu Tekad Purna terpantau sempoyongan dan meracau, membuat khawatir para calon penumpang yang sudah masuk di kabin.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mendapati sejumlah penyimpangan pada Citilink, meliputi:

a. Tidak dilaksanakan pengecekan kesehatan sebelum terbang
b. Tidak dilaksanakan briefing kepada PIC (Pilot In Command, dalam hal ini Kapten Tekad Purna) sebelum terbang
c. PIC tidak memenuhi reporting time PT Citilink Indonesia
d. PIC melakukan passanger announce yang tidak sesuai standar PT Citilink Indonesia
e. Tidak dilaksanakan boarding sesuai prosedur OM A Appendix B, di mana PIC boarding bersamaan dengan penumpang.

Karena hal di atas, maka Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub memberi peringatan satu kepada Citilink, supaya Citilink
melakukan investigasi internal dan segera melaksanakan perbaikan dan pencegahan agar kejadian serupa tak terulang.

"Sesuai dengan aturan terkait keselamatan, yang bertanggung jawab adalah key person yaitu Direktur Operasional dan jajarannya," kata Bambang S Ervan.

Sebagaimana diberitakan CEO alias Direktur Utama PT Citilink Indonesia Albert Burhan dan Direktur Operasional PT Citilink Indonesia Hadinoto Soedigno mengundurkan diri.

Vice Presiden Flight Operation PT Citilink Indonesia, Kapten Fathullah, menjelaskan briefing sudah dilakukan termasuk pengecekan kesehatan terhadap Tekad.

"Ada alcohol check, tekanan darah, itu harus dilakukan, pemeriksaan sudah dilakukan," katanya.

Dia mengakui Tekad terlambat datang, namun kemudian dia diberikan pengarahan (briefing) singkat. Singkat cerita, dia sampai cockpit dan kondisinya dinilai tidak fit.

"Karena ini datangnya terlambat, dan karena ketidakdisiplinan itu berarti aturannya sudah dilewati semua. Pada saat di kokpit dicek lagi, lalu mendapatkan laporan dari kokpit kondisinya tidak fit," kata dia.

Soal kasus pilot Citilink yang mencuat belakangan ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan pilot yang akan menerbangkan pesawat jurusan Surabaya-Jakarta itu mabuk. Sedangkan pihak Citilink sendiri belum mengambil kesimpulan apakah si pilot itu mabuk atau tidak, karena masih melakukan pemeriksaan. VP Corporate Communication Citilink Benny Butarbutar menyatakan belum ada kesimpulan bahwa pilot itu mabuk atau tidak. (azf/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads