Begini Percakapan Ahok dan Warga yang Menghadang di Jati Padang

Dinamika Pilgub DKI

Begini Percakapan Ahok dan Warga yang Menghadang di Jati Padang

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Jumat, 30 Des 2016 11:40 WIB
Herianudin, warga yang menghadang Ahok di Jati Padang (tengah-pakai kacamata)/Foto: Muhammad Fida Ul Haq/detikcom)
Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat dihadang saat sedang melakukan kunjungan di Jati Padang, Jakarta Selatan. Begini interaksi yang terjadi saat penghadangan berlangsung.

Ahok tiba sekitar pukul 08.30 WIB di Jalan Ketapang, Jati Padang, Jakarta Selatan, Jumat (30/12/2016). Ahok awalnya berbincang dengan warga yang tinggal dari bedeng seng.

Warga tersebut kebanyakan berasal dari Cikarang, Jawa Barat. Ahok mengingatkan mereka untuk tetap memperhatikan kesehatan dan pendidikan anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat Ahok sedang berbincang, tiba-tiba datang seseorang yang mengaku warga setempat meneriaki Ahok. Warga tersebut mengaku sebagai Ketua FPI Pasar Minggu bernama Herianudin.

Baca Juga: Sempat Dihadang Warga di Jati Padang, Ahok Tetap Blusukan

Herianudin: Pak jangan diwawancara dong itu, bukan warga sini mereka. Mereka nggak punya KTP sini.

Ahok: Kenapa? Saya cuma bilang anak-anak harus diselamatkan, harus divaksin walaupun bukan KTP DKI. Yang penting kemanusiaan.

Herianudin: Kami ini warga asli, penduduk sini. Saya data semua ini. Kalau seandainya Bapak ini wawancara mereka nggak melibatkan semua, maka nggak ada urusannya.

Ahok: Ini bukan wawancara kok.

Herianudin: Saya paham nggak wawancara. Kami sudah pantau mereka semuanya.

Ahok: Makanya dia ajak foto ya saya foto saja sama mereka.

Herianudin: Bapak ini undangan dari siapa, Pak?

Ahok: Nggak ada undangan kok, cek sungai saja. Saya boleh dateng dong.

Herianudin: Sah-sah saja Pak datang di mana pun.

Ahok: Boleh kok, kenapa nggak boleh datang saya?

Herianudin: Kalau datang di mana saja, sah-sah saja. Tapi ini kan momentumnya bukan Pilkada kan?

Ahok: Saya pilkada mau pilkada atau enggak, pilkada juga saja hak kan saya. Ini kan masa kampanye saya, sah saya dateng ini kampanye. Saya mau kampanye teriak nomor 2 juga sah.

Herianudin: Ya sah boleh, tapi RT-nya enggak ada laporan RW-nya enggak. Ini Babinsa kenapa di sini?

Ahok: Enggak perlu, enggak perlu (laporan) kan bebas. Bebas Pak, cek sungai ini.

Herianudin: Saya paham memang bebas ini wewenangnya Bapak, masih ada wewenangnya.

Ahok: Terus kamu maunya apa?

Herianudin: Kami menolak warga sini.

Ahok: Kamu nggak terima, kamu kalau menolak, kamu daftar resmi bisa saya gugat.

Herianudin: Saya nggak mau gugat, saya siap kalau digugat.

Ahok: Ya sudah. Catat namanya kalau gitu, nolak saya catat namanya.

Herianudin: Catat nama saya. Nama saya Herianudin.

Warga lainnya: Warga lain nggak ada yang menolak, saya warga sini, saya mendukung.

Ahok: Makanya masak saya enggak boleh ke sini. Kenapa kita nggak boleh datang gitu lho.


Setelah bercakap-cakap dengan Herianudin, Ahok lalu tetap blusukan. Herianudin, yang ditanya wartawan, kemudian mengaku sebagai Ketua FPI Pasar Minggu.

"Nih lihat KTP saya. Saya Ketua FPI Pasar Minggu," ujar Herianudin. (imk/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads