Menurut Sekretaris Tim Sukses Ahok-Djarot, Ace Hasan Sadzily, angka Rp 1,8 miliar yang didapat dari sekitar 1.600 warga yang ikut berpartisipasi dalam patungan dana kampanye yang biasa dibuka di Rumah Lembang. Angka tersebut berdasarkan laporan keuangan hingga tanggal 23 Desember 2016.
"Sejak Rumah Lembang terbuka untuk warga pada 14 November hingga 23 Desember, donasi yang terkumpul mencapai Rp 1.839.371.746 dari 1600 warga yang ikut partisipasi Kampanye Patungan. Sedangkan total penggalangan dana Kampanye Rakyat mencapai sekitar Rp 56 miliar, dari seluruh kegiatan fund rising di dalam dan di luar Rumah Lembang," kata Ace dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama libur Natal-Tahun Baru, warga tetap bisa datang ke Rumah Lembang dan mendonasikan dananya secara non tunai untuk Kampanye Rakyat." ujar Ace.
Dia juga mengatakan bahwa saat pasangan Ahok-Djarot akan mengurangi pertemuan dengan warga di Rumah Lembang. Namun sebagai gantinya, pasangan petahana tersebut akan lebih sering turun menemui warga secara langsung.
"Mungkin waktunya (bertemu warga di Rumah Lembang-red) akan dikurangi, tetapi kualitas pertemuan bersama warga akan ditingkatkan. Begitu pula dengan blusukannya." tutup Ace.
Sebelumnya, Ahok optimis dana kampanyenya untuk Pilgub DKI 2017 bisa menembus angka Rp 60 miliar pada akhir tahun 2016. Bukan tanpa alasan Ahok berani memasang target Rp 60 miliar. Menurutnya, setiap hari masih banyak orang yang ikut serta dalam 'Kampanye Rakyat'. Selain itu, uang yang terkumpul dari gala dinner tidak sedikit, bisa mencapai Rp 5 miliar.
"Sampai akhir tahun bisa dapat Rp 60 miliar," kata Ahok seusai blusukan di Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (21/12) lalu.
"Karena kan tiap hari orang datang ke bank setor, ada di mall juga, setor transfer juga berjalan. Makanya saya sudah menolak gala dinner karena agak kencang duitnya bisa Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar," imbuhnya.
(bis/imk)