"Kemarin kan ada luka di kakinya, jadi memperbaiki luka-luka di kakinya. Kemarin ada luka terbuka karena ada kasus yang ortopedi di tulangnya juga, di bagian kaki, ada kiri-kanan. (Kemudian) di paha kanan, betis kanan, sama di daerah pinggang, itu yang perlu dilakukan observasi," ujar Koordinator Operasional Pelayanan Medik RS Polri Kombes Yayok Witarto kepada wartawan, Kamis (29/12/2016).
Menurut Yayok, tim dokter akan melakukan observasi terhadap luka-luka yang diderita Erwin Situmorang. Butuh waktu 2-3 jam untuk proses medis ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Cici Marlina Rahayu-detikcomKombes Yusuf Mawadi dan Kombes Yayok Witarto |
Erwin Situmorang dibawa bersama 'kapten' perampokan Pulomas, Ramlan Butarbutar, ke RS Polri pada Rabu (28/12). Namun Ramlan tewas karena kehabisan darah setelah kakinya ditembak polisi lantaran melakukan perlawanan saat disergap di Jl Kalong RT 08 RW 02, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Bekasi.
Akibat penyekapan yang dilakukan Ramlan cs, ada 6 orang tewas, yakni Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amalia Calista alias Amel (teman anak korban), Sugiyanto alias Yanto (sopir), dan Tarso (40) (sopir).
Sedangkan 5 orang korban luka adalah Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23). Mereka masih dirawat di RS Kartika, Pulomas.
(fdn/dha)












































Foto: Cici Marlina Rahayu-detikcom