Ide pengembangan ini menurutnya digagas karena pembenahan infrastruktur di wilayah tengah sudah terbuat. Sepanjang 517 kilometer garis pantai mulai dari Bayah, Sawarna, Malingping, Binuangeun, Labuan, Cituis sampai ke Kronjo, akan dilakukan pembenahan dan peningkatan infrastruktur.
"Salah satu konsep kita tentang Sabuk Pesisir, ini untuk pembenahan infrastruktur 517 kilometer garis pantai," kata Rano Karno kepada wartawan usai meninjau Tempat Pelelangan Ikan di Kronjo, Kabupaten Tangerang, Kamis (29/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurutnya memang masih ada beberapa masalah di tempat pelelangan yang ada di Banten. Misalkan belum adanya tempat pengisian bahan bakar dan cold storage penyimpanan ikan.
"Ada beberapa tempat belum punya tempat buat pengisian solar. Seperti Binuangeun akan kita usahakan ada," katanya menambahkan.
Sebetulnya, kata Rano menegaskan bahwa di Kementerian Kelautan dan Perikanan ada program yang saat ini tidak populis untuk para nelayan yaitu soal larangan Cantrang. Namun ternyata, dibalik larangan itu tahun depan akan ada bantuan besar tentang alat tangkap, perahu termasuk cold storage penyimpanan ikan.
"Tangerang ada beberapa TPI besar yaitu Cituis, Kronjo, tinggal mana potensi besar. Itu tinggal provinsi, kabupaten atau kota mengusulkan, dan tinggal kita ajukan saja," katanya.
Foto: Bahtiar Rifai/detikcom |
Kawasan daerah Kronjo memang daerah pesisir yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Serang di utara lewat pesisir Lontar. Menurut Rano, dirinya sudah beberapa kali datang ke Kronjo sewaktu masih menjabat sebagai Wakil Bupati bersama Ismet Iskandar pada tahun 2008-2011.
Ia mengaku banyak melihat perubahan terjadi di daerah Kronjo sendiri. Infrastruktur jalan sudah baik tinggal dilakukan perbaikan. Pembenahan yang juga penting menurutnya karena di daerah pesisir maka pengembangan kepada nelayan dinilai penting. (bri/trw)












































Foto: Bahtiar Rifai/detikcom