Muhammadiyah Ajak Masyarakat Sikapi Isu Hoax dengan Tabayyun

Jakarta - Merebaknya berita yang belum tentu benar tak jarang memicu gesekan baik vertikal maupun horizontal. Untuk itu, Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar meminta masyarakat mengedepankan klarifikasi atau tabayyun.

"Nah, ini kan dalam tradisi Islam sering disebut tabayyun. Oleh sebab itu, kami membangun tradisi tabayyun tadi. Sehingga tidak muncul provokasi. Tentu ini butuh kedewasaan masyarakat," ujar Dahnil seusai diskusi di Auditorium KH Ahmad Dahlan Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl Menteng Raya No 62, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/12/2016).

Dahnil menyayangkan ketika banyak berita hoax dikaitkan dengan situs Islam. Akibatnya, muncul stigma di masyarakat terkait dengan situs Islam. Sedangkan ada situs lain yang dinilai Dahnil anti-Islam tidak diblokir.

"Jadi untuk mereduksi ujaran kebencian keadilan harus dihadirkan," ujar Dahnil.

Dia kembali menekankan akan pentingnya mengklarifikasi informasi. Masyarakat diminta tak asal membagikan informasi yang belum tentu bisa dipertanggungjawabkan.

"Nah, ini kan dalam tradisi Islam ada istilah tabayyun, perlu itu tabayyun. Sumber dari mana, siapa yang ngomong begini, itu penting. Itu perlu dilakukan. Oleh sebab itu, kami mengimbau kepada masyarakat untuk membangun tradisi tabayyun tadi tidak asal share sehingga muncul provokasi," tutur Dahnil.

(bag/erd)