"Sejak awal kalau dalam negeri bisa, ya dalam negeri. Kalau tidak, dari luar pun juga harus ada hitungannya, ada kalkulasinya," kata Jokowi usai meresmikan pos lintas batas negara Motaain di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (28/12/2016).
Sejak wacana pembelian helikopter ini muncul sebelumnya, Jokowi juga sudah menolaknya. Jokowi memilih helikopter buatan PT Dirgantara Indonesia jika itu untuk keperluan VVIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya Hadi Tjahjanto sudah menyatakan pihaknya tak menganggarkan pembelian helikopter. "Kemhan tidak ada rencana pembelian heli AW-101," kata Hadi saat dikonfirmasi.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo juga telah menegaskan akan membatalkan pembelian helikopter AW-101. Gatot akan menghukum jika ada anggotanya yang membuat pengajuan pembelian helikopter itu.
"Sekarang tidak jadi. Yang jelas saya sudah buat surat untuk pembatalan kontrak," kata Gatot. (bag/van)