Kecelakaan Maut Berujung Penertiban Kalijodo

Kaleidoskop 2016

Kecelakaan Maut Berujung Penertiban Kalijodo

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Rabu, 28 Des 2016 13:29 WIB
Foto: Muhammad Fida
Jakarta - Riki Agung Prasetio (24) menyesal minum bir di Kafe Aldi, Kalijodo, Jakarta Barat. Dia kehilangan kendali saat mengemudikan Toyota Fortuner hingga mengakibatkan empat orang tewas. Petaka ini mengingatkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menertibkan Kalijodo.

Petaka ini berawal saat Riki, yang berstatus mahasiswa, diajak teman-temannya mendatangi lokalisasi besar di Jakarta tersebut pada Minggu, 7 Februari 2016, malam hari. Mereka menghabiskan malam Minggu nan panjang di Kafe Aldi dengan didampingi beberapa pemandu lagu. Pria berusia 24 tahun itu mengaku pertama kali ke Kalijodo dan pertama kali pula minum bir.

Sepulang dari Kalijodo, mobil Fortuner bernomor polisi B 210 RFD itu dikemudikan Riki mengalami kecelakaan di Jl Daan Mogot Km 15, Kalideres, Jakarta Barat, pada Senin, 8 Februari pukul 04.10 WIB. Kecelakaan ini mengakibatkan pengemudi Gojek, Zulkahfi Rahman, yang sedang berboncengan dengan istrinya, Nur Aini, tewas. Selain itu, dua penumpang Fortuner tersebut, Tatang Satriana (40) dan Evi Riyanti, juga tewas di tempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyesalan tinggal penyesalan. Riki harus menjalani rangkaian proses hukum. Dia ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi pada 8 Februari dan ditahan di sel tahanan Satlantas Jakarta Barat. Kasus kecelakaan maut ini kemudian bergulir ke meja hijau di Pengadilan Negeri Jakarta Barat sejak Mei 2016. Riki didakwa melanggar Pasal 310 ayat 1, ayat 3, dan ayat 4 Undang-Undang Lalu Lintas dengan ancaman penjara 6 tahun.
Riki pengemudi Fortuner divonis 5 tahun.Foto: Fathur Rochman/detikcom
Riki pengemudi Fortuner divonis 5 tahun.


Jaksa penuntut umum Amril Abdi menuntut Riki didenda Rp 12 juta dan subsider 4 bulan kurungan pada Selasa, 14 Juni 2016. Jaksa menyebut Riki pulang dari pesta miras di Kalijodo dan melajukan kendaraannya dalam kecepatan tinggi. Jaksa menilai ada beberapa hal yang dilanggar oleh Riki, yaitu tidak mematuhi aturan lalu lintas dan tidak mematuhi ketentuan kecepatan maksimal dan minimal. Kini, Riki telah divonis divonis 5 tahun penjara pada 27 Juni 2016. Dia lalu mengajukan banding.

Kecelakaan maut ini menjadi pengingat Ahok tentang rencana penertiban di Kalijodo yang direncanakan sejak 2014. "Fortuner hanya buat aku ingat saja, begitu loh," kata Ahok.

Ahok memastikan penertiban Kalijodo dilakukan tahun 2016 ini. Ahok juga menegaskan kawasan Kalijodo adalah tanah negara yang diduduki secara ilegal oleh warga. Ahok mengaku tidak peduli dengan daerah Kalijodo yang disebut-sebut punya perputaran uang yang menggiurkan. Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi pernah menyebut perputaran uang dalam sehari dari bisnis di Kalijodo itu bisa mencapai Rp 1 miliar. Angka yang cukup besar untuk bisnis hiburan di pinggiran Jakarta.

Aksi Ahok panen dukungan, mulai Presiden Joko Widodo, tokoh agama dan tokoh nasional, aparat kepolisian, bahkan TNI. "Pak Jokowi enggak omong. Senyum-senyum, tandanya itu oke. Ya dia ngomong begini, tahu enggak, 'Hasta La Vista' (dalam film 'Terminator') yang bahasanya Arnold (mantan Gubernur California Arnold Schwarzenegger) itu," ujar Ahok sambil tersenyum saat ditanya perihal bagaimana reaksi Jokowi terhadap penertiban Kalijodo di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2016).

Penertiban Kalijodo telah diperhitungkan Ahok dengan cermat, mulai dari cara-cara persuasif hingga kemungkinan menghadapi resistensi dari preman dan bos-bos pemilik bisnis prostitusi. Secara administratif, sebagian besar area Kalijodo masuk wilayah Jakarta Utara. Ahok kemudian memerintahkan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi dan Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi segera menertibkan pusat lokalisasi Kalijodo. Jika tidak berani, keduanya akan dicopot. Ahok juga menggandeng kepolisian dan TNI.
Petugas menempel surat peringatan penertiban Kalijodo.Foto: Aditya Fajar Indrawan/detikcom
Petugas menempel surat peringatan penertiban Kalijodo.


Sosialisasi terus dilakukan dengan menempelkan selebaran-selebaran surat peringatan penertiban Kalijodo. Warga diminta membongkar sendiri tempat tinggalnya yang berada di jalur hijau. Ahok menjelaskan rentang waktu antara SP1 sampai pembongkaran bangunan cukup cepat, hanya sekitar 10 hari. Warga diimbau tak melawan Pemprov DKI Jakarta, apalagi aparat yang diperbantukan dalam penertiban ini. Banyak warga Kalijodo menganggap Riki-lah yang menyebabkan Kalijodo ditertibkan.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta memberikan sejumlah penawaran kepada warga Kalijodo, dari dari latihan kerja di Badiklat, difasilitasi untuk kembali ke kampung halaman, hingga disediakan tempat tinggal di rumah susun bagi warga Kalijodo yang memiliki KTP DKI Jakarta. Namun, Ahok tidak memberi lokasi sejengkal pun untuk para kupu-kupu malam dan peredaran minuman keras di daerah red light district Kalijodo, Jakarta Utara, itu.
Warga ditawari latihan kerja hingga bisa menghuni rumah susun.Foto: Michico Tambunan
Warga ditawari latihan kerja hingga bisa menghuni rumah susun.


Waktu eksekusi Kalijodo akhirnya tiba. Sehari menjelang penertiban pada 28 Februari 2016, hampir semua bangunan sudah dalam keadaan kosong dan siap dibongkar dan diratakan dengan tanah. Kalijodo bagaikan kota mati. Tak ada lagi tanda kehidupan maupun aktivitas ingar-bingar, bahkan PLN sudah memutus aliran listrik di kawasan tersebut.

Pada Senin, 29 Februari 2016, sembilan unit backhoe dikerahkan untuk meratakan bangunan di Kalijodo wilayah Penjaringan, Jakarta Utara. Banyak warga yang menyaksikan aksi pembongkaran Kalijodo ini dari seberang Kali Angke karena tidak boleh mendekat.

Semua bangunan sudah dibongkar dan diratakan dengan tanah, termasuk Kafe Intan, yang merupakan tempat hiburan paling besar di Kalijodo. Kafe ini milik Abdul Aziz atau Daeng Aziz, yang selama itu gencar menolak penertiban Kalijodo. Daeng Aziz bagai menghilang ditelan bumi sejak ditetapkan sebagai tersangka pencurian listrik untuk penerangan di kafe miliknya di Jl Kepanduan 2 RT 001 RW 005, Kalijodo, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Kalijodo ditertibkan.Foto: Foto: Lamhot Aritonang/Muhammad Fida
Kalijodo ditertibkan.


Dia lalu ditangkap di Jl Antara 19, Pasar Baru, Jakarta Pusat, pada Jumat, 26 Februari 2016. Mantan pentolan Kalijodo itu divonis penjara 10 bulan dan denda Rp 100 juta. Daeng Aziz terbukti mencuri listrik untuk kegiatan operasional kafe miliknya. Putusan ini lebih rendah dibanding tuntutan jaksa penuntut umum, yaitu hukuman penjara 1 tahun dan denda Rp 100 juta subsider 6 bulan penjara.

Aksi bersih-bersih kawasan Kalijodo ini pun diangkat ke layar kaca. Film jenis dokumenter itu diproduksi A+E Networks melalui salurannya Crime+Investigation di Singapura. Serial ini terangkai dalam judul 'Crime+Investigation: INDONESIA' bersama tiga cerita heroik lainnya dari kepolisian Indonesia. Khusus untuk penggusuran Kalijodo masuk dalam bagian film yang berjudul 'Cleansing Kalijodo'.

Bulan demi bulan terus berganti. Deretan gubuk liar yang ditertibkan pada Februari 2016 itu mulai berubah menjadi tumpukan material bahan bangunan. Alat berat juga dikerahkan untuk membangun jalan.

Ahok ingin menyulap wajah Kalijodo menjadi ruang terbuka hijau, mulai dari arena bermain futsal sampai skatepark. Pembangunan dimulai bulan Mei setelah ada perjanjian dengan perusahaan Sinarmas Land. Perusahaan itu akan mencantumkan namanya di Taman Kalijodo. Taman Kalijodo itu dibikin dengan biaya CSR dari perusahaan Sinarmas Land. Biayanya diperkirakan puluhan miliar rupiah.
Pembangunan RPTRA Kalijodo dikebut.Foto: Grandyos Zafna/detikcom
Pembangunan RPTRA Kalijodo dikebut.


Proses pembangunan belum selesai benar, tetapi perubahan drastis sudah terlihat. Tampak ada lapangan futsal, platform untuk bermain skateboard, dan jogging track. Selain itu, daerah yang dulunya terkenal kumuh ini juga akan dibangun sejumlah fasilitas publik, seperti lapangan futsal, kolam renang, dan musala. Saat ini progres pembangunan sudah mencapai 80 persen dan ditargetkan rampung pada bulan Desember 2016, sehingga tempat ini nantinya juga bisa digunakan sebagai lokasi perayaan tahun baru 2017 untuk warga Jakarta.
Ahok mengajak dua putranya bermain di Kalijodo.Foto: Jabbar Ramdhani/detikcom
Ahok mengajak dua putranya bermain di Kalijodo.


Ahok pernah mengajak dua putranya, Nicholas Sean Tjahaja Purnama dan Daud Albeenner Purnama, bermain di Kalijodo saat akhir pekan. "Saya datang ke sini tidak untuk kampanye. Saya tidak pakai seragam (kotak-kotak) kan? Saya ke sini untuk ajak anak main," kata Ahok di lokasi, Jalan Kepanduan II, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (17/12/2016).

(aan/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads