Agus Yudhoyono: Kita Tak Bisa Cegah Warga Lain Datang ke Jakarta

Dinamika Pilgub DKI

Agus Yudhoyono: Kita Tak Bisa Cegah Warga Lain Datang ke Jakarta

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Selasa, 27 Des 2016 14:56 WIB
Foto: Gibran Maulana Ibrahim/detikcom
Jakarta - Jakarta seolah masih menjadi kota idola bagi para pendatang baru dari berbagai daerah untuk mencoba peruntungan. Calon Gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono punya pandangan terkait permasalahan ini.

"Kalau (saya) terpilih nanti, ya tentu kita harus memiliki SOP yang benar begitu ya, tentu disiplin untuk meyakinkan bahwa semua warga Jakarta yang memiliki KTP itulah yang memiliki apa namanya privilese yang pertama, begitu. Karena memang mereka memiliki secara hukum sah legalitas untuk hidup di Jakarta," papar Agus di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).

Meski akan memberi prioritas bagi warga ber-KTP DKI, Agus juga berkata tak dapat mencegah kedatangan warga daerah. Tapi tentu mengecek dan mengetahui maksud tujuan pendatang ke Jakarta adalah sebuah kepastian yang akan dilakukannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi warga lain yang datang pun kita tidak bisa mencegah. Yang penting harus ada prosedurnya begitu, dan kita harus meyakinkan apa tujuannya, bekerja di mana, dan lain sebagainya. Tapi tentu itu adalah masalah kependudukan yang kita ketahui menjadi kompleks setiap saat," ungkapnya.

Agus berkata, warga Indonesia tak harus melulu ke Jakarta. Menurutnya, kota lain juga punya daya tarik sendiri untuk ditinggali.

"Tetapi bagaimana, saya yakin daerah-daerah lain juga memiliki daya tarik tersendiri, dilakukan pembangunan yang tentu juga semakin lama semakin baik karena kita ingin semua wilayah di Indonesia itu juga semakin baik tentunya, tidak hanya Jakarta walaupun menjadi daya tarik," papar Agus.

Agar warga daerah yang datang ke Jakarta tak membeludak, Agus punya cara yang akan diterapkannya jika terpilih jadi gubernur. Dia akan mengontrol.

"Kita tetap ingin melakukan kontrol karena tahu bahwa Jakarta tidak didesain untuk mengakomodasi belasan juta penduduk. Ingat, sumber daya yang tersedia juga semakin lama semakin menipis sehingga akan timbul permasalahan-permasalahan baru kalau overloaded capacity di Jakarta ini," tutupnya.

(gbr/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads