Golkar: Novanto dan Akom Tetap sebagai Sahabat, Teman, dan Kader

Golkar: Novanto dan Akom Tetap sebagai Sahabat, Teman, dan Kader

Andhika Prasetia - detikNews
Senin, 26 Des 2016 18:19 WIB
Foto: Ilustrator: Zaki Alfarabi
Jakarta - Sekjen Golkar Idrus Marham menanggapi soal hubungan pada dua politikus Golkar Setya Novanto dan Ade Komarudin (Akom). Tidak ada masalah pribadi antara Novanto dengan Akom.

"Saya melihat dan pernyataannya saudara Akom sendiri bahwa secara pribadi tidak ada masalah. Mereka tetap sebagai sahabat, teman, dan kader Golkar," kata Idrus saat jumpa pers di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (26/12/2016).

"Memang sejatinya seperti itu dinamika politik yang terjadi tidak boleh merusak hubungan pribadi sesama kader. Novanto sendiri mengatakan sama, secara pribadi tidak ada masalah," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Idrus juga menyikapi pernyataan Akom soal dinamika internal pada Golkar. Menurut Idrus, dinamika Golkar mengarah ke hal positif saat ini.

"Dinamika di Golkar adalah dinamika yang sangat positif. Terbukti saat Munasblub dilaksanakan, elektabilitas Golkar 7-8 persen. Tapi begitu Munaslub dilakukan dan saudara Novanto melakukan akselerasi kerja dan yang luar biasa 100 hari mengunjungi 32 provinsi dan 115 kabupaten dan kota ternyata elektabilitas Golkar mencapai 16-17 persen," terang Idrus.

Idrus menambahkan Golkar sendiri telah mendapat respons positif di mata masyarakat. "Ini artinya dinamika di Golkar betul-betul akseleratif, sangat baik, sangat tinggi, dan respon dari rakyat sangat luar biasa. Saya kira yang dikatakan saudara Akom berbeda dengan apa yang terjadi di internal Golkar saat ini," paparnya.

Soal pengembalian jabatan Novanto sebagai Ketua DPR, Idrus mengatakan tidak ada bukti kuat yang membuktikan Novanto bersalah. Sehingga saat rapat pleno, keputusan Golkar bulat mengembalikan Novanto sebagai Ketua DPR.

"Permufakatan yang dikatakan Novanto tidak cukup bukti. Lalu dilakukan gugatan ke MKD. Kami mendesak Novanto agar Novanto perlu dipulihkan namanya, caranya yaitu mengembalikan jabatan sebagai Ketua DPR. Kami sepakat saat pleno, mendesak kepada Novanto sebagai ketua DPR. Dia harus mau," ujar Idrus.

Posisi Akom saat ini di Golkar masih sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina (Wanbin). "Tentu Akom, kita akan memperhitungkan pada posisi yang memungkinkan dalam kewenangan Golkar. Dia masih jadi Wakil Wanbin," tutur Idrus.

(dkp/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads