Plt Gubernur Aceh Soedarmo mengatakan peringatan 12 tahun musibah tsunami harus dijadikan semangat untuk bangkit dan meningkatkan keimanan. Momentum ini juga diharapkan dimanfaatkan masyarakat Aceh untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan menambah pengetahuan tentang bencana.
"Momentum peringatan tsunami ini mendorong kita agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana," kata Soedarmo dalam sambutannya saat peringatan 12 tahun tsunami di halaman masjid Ulee Lheue, Banda Aceh, Senin (26/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bencana yang melanda Aceh bukan hanya tsunami dan gempa bumi. Banjir dan tanah longsor terjadi hampir tiap tahun. Menurut Soedarmo, beberapa bencana alam yang terjadi di Aceh juga disebabkan oleh ulah manusia.
"Karena itu, pada kesempatan ini, saya mengajak kita semua agar dapat menahan diri dari segala perbuatan yang berpotensi merusak alam, lingkungan. Mari kita jadikan momentum peringatan tsunami ini untuk melahirkan perilaku positif dalam diri kita agar lebih peduli menjaga alam lingkungan. Pengetahuan di bidang kebencanaan harus pula kita tingkatkan agar upaya mitigasi bencana dapat kita lakukan secara cepat, efektif, dan masif," ungkapnya.
"Benar bahwa Aceh berada di kawasan rawan bencana, tapi kita jangan panik menghadapi kondisi itu. Jika pengetahuan kebencanaan kita cukup baik, upaya mitigasi bencana akan dapat kita lakukan dengan lebih baik lagi," sambung Soedarmo.
Pada peringatan tsunami tahun ini, warga Banda Aceh berziarah ke kuburan massal dan berzikir. Upacara puncak peringatan yang dipusatkan di halaman Masjid Ulee Lheue Banda Aceh diisi dengan tausyiah.
Masyarakat tidak kuasa menahan air mata saat berdoa untuk keluarga atau sanak familinya di kuburan massal. Mereka duduk bersila sambil membaca Surat Yasin. (aan/aan)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 