Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Informasi Gempa bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (26/12/2016).
"Berdasarkan hasil pemodelan tsunami dan analisis yang dilakukan oleh BMKG, tampak bahwa gempa bumi tersebut menimbulkan ancaman tsunami lokal di sekitar pusat gempa, tetapi tidak berdampak hingga wilayah Indonesia," kata Daryono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daryono menjelaskan, Pusat Peringatan Dini Tsunami Samudra Pasifik (PTWC) yang berpusat di Hawaii memang sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami. Namun tsunami berpotensi terjadi di wilayah sekitar pusat gempa, seperti di Corral, Golfo De Penas, Talcahuano, dan Puerto Melinka, Chile.
Berdasarkan hasil observasi data pasang-surut air laut, telah terdeteksi catatan tsunami dengan ketinggian 0,08 meter di Puerto Melinka.
"Tampak bahwa gempa bumi ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng dengan mekanisme sesar naik (thrust fault). Dalam hal ini Lempeng Nazca menyusup di bawah Lempeng Amerika Selatan dengan laju 67 mm/tahun, dan memicu deformasi batuan slab lempeng di kedalaman 57 km," jelas Daryono. (rna/rna)











































