Oesman dan Moeldoko Jabat Fungsionaris Partai, Hanura Tepis Minim Kader

Oesman dan Moeldoko Jabat Fungsionaris Partai, Hanura Tepis Minim Kader

Aditya Mardiastuti - detikNews
Jumat, 23 Des 2016 17:52 WIB
Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO). Foto: Lamhot Aritonang/detikcom
Jakarta - Sebelum Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Hanura lalu, muncul dua nama anggota baru yaitu Oesman Sapta Odang (OSO) dan Moeldoko dalam kontestasi Ketua Umum. Oesman pun terpilih sebagai ketua umum menggantikan Wiranto.

Hanura memilih Oesman sebagai ketua umum secara aklamasi dan Moeldoko akan masuk di jajaran dewan pembina. Sekjen Hanura Berliana Natakusumah menepis masuknya dua nama itu karena partainya krisis kader.

"Bukan, tapi Hanura membutuhkan kesinambungan. Kami tahu kekurangan kami dibandingkan masyarakat," kata Berliana kepada wartawan, Jumat (23/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Partai Hanura, kata Berliana, membuat kriteria dan parameter untuk menjaring tokoh baik dari internal maupun eksternal. Berliana mengatakan partai kemudian mengukur kekuatan Hanura Untuk maju dalam kompetisi pilihan legislasi (pileg) dan pilkada yang akan datang.

"Sehingga kami buat suatu kriteria, parameter, indikator kemudian kami menjaring berbagai tokoh baik internal dan eksternal," ujar Berliana.

"Lalu dibandingkan secara objektif berdasarkan bagaimana kebutuhan Hanura hari ini dan kompetisi dalam pilkada 2017, 2018 dan pileg 2019," sambung dia.

Berliana menampik jika Oesman dan Moeldoko merupakan pihak eksternal. Sebab keduanya sudah menjadi kader Hanura. Oesman sendiri merupakan Wakil Ketua MPR dari unsur DPD, sementara Moeldoko adalah jenderal purnawirawan mantan Panglima TNI.

"Dua-duanya sudah jadi anggota Hanura. Hanya masalah lama dan baru saja. Tapi enggak tepat juga dibilang dari luar," sebut Berliana.

"Atas dasar parameter itu, maka, tentu secara gamblangnya begini, ada yang mau tapi enggak mampu, ada yang mampu tapi enggak mampu
Maka kami cari yang mau dan mampu," imbuhnya.

Hadirnya Oesman dan Moeldoko menurut Berliana menjadi pendongkrak masyarakat untuk mengenal Hanura. Berliana sadar ketokohan di Hanura masih minim.

"Ketika masyarakat tanya siapa Moeldoko atau OSO orang sudah paham. Tapi kalau ditanya misal siapa Berliana? Orang banyak yang tanya siapa itu," beber dia.

"Tapi kalau OSO dan Moeldoko orang sudah pada tahu. Mereka adalah putra terbaik bangsa yang berkiprah di berbagai profesi. Syarat bagi eksis parpol bahwa ketokohan adalah penting," tambah Berliana.

Berliana tidak menampik hadirnya Oesman bakal membantu finansial partainya. Hal itu juga menjadi pertimbangan memilih Oesman karena ketum baru Hanura tersebut mau berkorban demi membesarkan partai.

"Pastilah, mereka mampu. Beliau mau berkorban dan punya kemampuan untuk berkorban. Kan Jadi variabel yang kita masukkan indikator untuk memenuhi parameter kebutuhan Hanura dalam memenangkan kompetisi," tutupnya. (ams/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads