Ingin Jadikan Jakarta Kota Festival, Ahok Janji Dukung Pekerja Seni

Dinamika Pilgub DKI

Ingin Jadikan Jakarta Kota Festival, Ahok Janji Dukung Pekerja Seni

Andhika Prasetia - detikNews
Jumat, 23 Des 2016 15:32 WIB
Saat Ahok bertemu Slank. Foto: (Bisma Alief Laksana/detikcom)
Jakarta - Cagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan akan mendukung kesenian dan kebudayaan di Jakarta. Dia yakin, kreativitas pekerja seni dapat berkembang jika didukung oleh pemerintah.

"Saya yakin kreativitas bisa berkembang kalau pemerintah menyediakan sarana membantu yang tidak mampu. Bagaimana orang bawah bisa naik tanpa ada orang atas yang menariknya. Siapa yang bisa menarik rakyat susah? Pemerintah," ujar Ahok kepada pendukungnya di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/12/2016).

Ahok mengatakan akar permasalahan selama ini yaitu sikap para pejabat yang korupsi, Ahok menginginkan semuanya berjalan transparan. Dia yakin Jakarta dapat dibangun sebagai kota festival.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Target kami dari Monas, Lapangan Banteng, Pasar Baru, Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) semua mau kita mengarah ke Kota Tua, termasuk TIM. Kita mendorong pekerja seni," lanjut Ahok.

"Saya juga sering mengajak nonton film nasional. Kita harapkan produk nasional maju. Jakarta juga bisa bikin pasar malam, cari jalan yang agak sepi lalu bikin pagelaran seni. Jakarta ini banyak, ada Reog, Bali, banyak semua," sambungnya.

Ahok juga bercerita saat dia memerintah Jakarta bersama Joko Widodo, banyak yang menuding mereka tidak peduli kesenian di Jakarta. Ahok juga mengakui saat dirinya bersama Jokowi menjabat, banyak pagelaran seni di Jakarta menggunakan APBD dengan anggaran milyaran rupiah, dan anggaran tersebut mereka potong.

"Ada yang bilang, kenapa tidak seperti zaman Pak Ali Sadikin buat GOR? Saya katakan zaman sudah berubah. GOR jauh dan macet, kami memusatkan kesenian di rusun dan RPTRA, kita latih, jadi anak-anak di rusun ada orkestra juga, di taman juga ada bahkan diperlombakan. Kalau ada yang bilang kami tidak peduli, itu bagaimana ya? Namanya juga kampanye jadi semua jelek-jelekin," papar Ahok.

Ahok sendiri menambahkan ada beberapa hal yang perlu disubsidikan dan tidak soal kesenian dan kebudayaan di Jakarta. Dia sempat menyinggung anggaran dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta yang sempat menyentuh angka triliunan rupiah.

"Ada yang bilang seolah saya memotong kreativitas para pemusik. Kenapa? Karena dulu dinas pariwisata anggaran sampai Rp 1,3 triliun, pakai kemana? bikin Festival Kota Tua per hari bisa Rp 10 miliar, apa nggak gendeng? Mau festival apa?" tanya Ahok.

"Saya tanya, 'uangnya ditransfer nggak?' Jawabnya 'nggak, pakai kwitansi'. Yang diterima pemain musik Rp 75 ribu sampai Rp 150 ribu, tapi bisa jadi Rp 1 juta. Saya bilang harus transfer. Tapi kita bersyukur banyak artis datang ke sini," sambung dia.

Maka dari itu Ahok mendorong transparansi dengan tidak menggunakan uang kontan, melainkan transfer via ATM atau bank. Bahkan, Ahok berkelakar anak kampung pun sudah bisa menggesek saat membeli barang.

"Uang ditransfer, supaya kelihatan, kalau kirim kontan pusing. Menyumbang anak yatim saya maunya kasih rekening bank. Misal ke anak-anak, saya suruh ini Rp 200 ribu, saya isi Rp 100 ribu, apa mereka tahu? Coba kalau kirim ke buku tabungan mereka, mereka tahu. Sekarang orang kampung pun beli buku di Gramedia ya gesek bos," bebernya. (dkp/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads