Hal itu terlihat dari kegiatan perkuliahan mahasiswa jurusan teknik mesin President University. Para mahasiswa yang mengambil mata kuliah engineering thermodynamics terjun langsung mempelajari cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) di Bekasi Power, kawasan industri Jababeka, Cikarang.
![]() |
Dalam rilis yang diterima detikcom, Jumat (23/12/2016), metode kuliah tersebut diberi nama 'Teaching Power Plant'. Metode kuliah itu mengambil 40 persen porsi kuliah satu semester.
"Dalam mata kuliah ini, mahasiswa dikondisikan untuk melihat, mengeksplorasi pengalaman para ahli, serta menganalisis lalu menyimpulkan prinsip kerja rankine cycle, brayton cycle, heat recovery, steam generator dan lainnya langsung di PLTGU System di Bekasi Power," ujar dosen mata kuliah termodinamika, Tetuko Kurniawan.
![]() |
Tetuko mengatakan, proses pembelajaran ini berlangsung selama 3 bulan. Seluruh mahasiswa, pada bagian akhir proses perkuliahan ditugaskan untuk menuliskan dan mempresentasikan hasil analisis prinsip kerja hingga problematika lapangan masing-masing instalasi yang ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu pembimbing lapangan mahasiswa sekaligus technical advisor Bekasi Power, Margiono Mustafa menilai power plant Bekasi Power yakni media pembelajaran yang baik bagi mahasiswa. Dia berharap, model pembelajaran problem based learning yang diterapkan ini akan berkesan bagi mahasiswa melalui sharing di media sosial masing-masing.
Hal serupa juga disampaikan oleh pengamat energi Askar Triwiyanto. Menurut Askar, model pembelajaran itu dapat menunjang proses akselerasi persiapan anak bangsa selaku sumberdaya manusia ahli untuk menyukseskan program listrik 35.000 megawatt.
"Program yang telah dicanangkan dan mulai dikerjakan pemerintah itu dapat mengurangi ketergantungan pada SDM asing," ungkapnya.
Untuk diketahui, PLTGU berkapasitas 130 megawatt itu mulai dibangun dan beroperasi sejak tahun 2007. Saat ini sedang dipersiapkan pembangunan pembangkit tahap ke-3 berikutnya dengan kapasitas yang sama.
![]() |
Pembangkit listrik yang ada saat ini terdiri dari turbin gas seri 6B yang modern buatan General Electric Energy, dengan kapasitas masing-masing 40-42 megawatt berdasarkan rating International Organization for Standardization (ISO).
Lebih dari itu, kelengkapan pembangkit ini bertambah istimewa dengan adanya dua generator uap dari Thermax Babcock and Wilcox Limited. Siklus gabungan ini dilengkapi oleh turbin uap dari Shin Nippon, dengan kapasitas 46-50 megawatt, yang didorong oleh suhu uap bertekanan tinggi dari kedua generator uap. Siklus juga memanfaatkan energi panas dari gas buang turbin-turbin sehingga total kapasitasnya mencapai 130 megawatt. (mpr/nwy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini