Bangsa Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Gus Dur, yang dikenal sebagai Bapak Demokrasi, Perdamaian, Toleransi, dan Pluralisme, berpulang. Kata-kata bijaknya yang terkadang dianggap nyeleneh tak akan terdengar lagi. Namun wejangan-wejangannya yang masih kontekstual dengan kondisi saat ini bisa terus dibaca.
Berikut ini 6 wejangan Gus Dur yang dikutip detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. "Tidak penting apa agama atau suku Anda. Jika Anda dapat melakukan hal-hal yang baik bagi semua orang, Anda tidak akan pernah ditanya apa agamamu."
Foto: Zaki Alfarabi/detikcom |
2. "Indonesia bukan negara agama, tetapi negara beragama. Ada enam agama yang diakui di Indonesia, jadi hargailah 5 agama yang lainnya."
Foto: Zaki Alfarabi/detikcom |
3. "Marilah kita bangun bangsa dan kita hindarkan pertikaian yang sering terjadi dalam sejarah. Inilah esensi kesejarahan kita, yang tidak boleh kita lupakan sama sekali!"
Foto: Zaki Alfarabi/detikcom |
4. "Keragaman adalah keniscayaan akan hukum Tuhan atas ciptaan-Nya."
Foto: Zaki Alfarabi/detikcom |
5. Kelompok minoritas tidak bisa dan tidak boleh didiskriminasi dan dikriminalisasi karena keyakinan dan paham yang dianutnya. Karena konstitusi menjamin eksistensi mereka di republik ini.
Foto: Zaki Alfarabi/detikcom |
6. Demokrasi tidak hanya berhenti pada tataran prosedural belaka. Demokrasi harus mampu mewujudkan kemaslahatan bagi rakyat, terutama mereka yang paling lemah, papa, miskin, dan tertindas.
Foto: Zaki Alfarabi/detikcom |
Halaman 2 dari 2












































Foto: Zaki Alfarabi/detikcom
Foto: Zaki Alfarabi/detikcom
Foto: Zaki Alfarabi/detikcom
Foto: Zaki Alfarabi/detikcom
Foto: Zaki Alfarabi/detikcom
Foto: Zaki Alfarabi/detikcom