6 Wejangan Gus Dur

Haul Gus Dur

6 Wejangan Gus Dur

Sudrajat - detikNews
Jumat, 23 Des 2016 10:59 WIB
Foto: Setpres
Jakarta - Kabar duka itu datang pada Rabu, 30 Desember 2009, menjelang magrib. Kiai Haji Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yang juga Presiden ke-4 Indonesia, meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Bangsa Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Gus Dur, yang dikenal sebagai Bapak Demokrasi, Perdamaian, Toleransi, dan Pluralisme, berpulang. Kata-kata bijaknya yang terkadang dianggap nyeleneh tak akan terdengar lagi. Namun wejangan-wejangannya yang masih kontekstual dengan kondisi saat ini bisa terus dibaca.

Berikut ini 6 wejangan Gus Dur yang dikutip detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1. "Tidak penting apa agama atau suku Anda. Jika Anda dapat melakukan hal-hal yang baik bagi semua orang, Anda tidak akan pernah ditanya apa agamamu."


8 Wejangan Gus Dur Foto: Zaki Alfarabi/detikcom


2. "Indonesia bukan negara agama, tetapi negara beragama. Ada enam agama yang diakui di Indonesia, jadi hargailah 5 agama yang lainnya."

8 Wejangan Gus Dur Foto: Zaki Alfarabi/detikcom



3. "Marilah kita bangun bangsa dan kita hindarkan pertikaian yang sering terjadi dalam sejarah. Inilah esensi kesejarahan kita, yang tidak boleh kita lupakan sama sekali!"

8 Wejangan Gus Dur Foto: Zaki Alfarabi/detikcom


4. "Keragaman adalah keniscayaan akan hukum Tuhan atas ciptaan-Nya."

8 Wejangan Gus Dur Foto: Zaki Alfarabi/detikcom


5. Kelompok minoritas tidak bisa dan tidak boleh didiskriminasi dan dikriminalisasi karena keyakinan dan paham yang dianutnya. Karena konstitusi menjamin eksistensi mereka di republik ini.
8 Wejangan Gus Dur Foto: Zaki Alfarabi/detikcom



6. Demokrasi tidak hanya berhenti pada tataran prosedural belaka. Demokrasi harus mampu mewujudkan kemaslahatan bagi rakyat, terutama mereka yang paling lemah, papa, miskin, dan tertindas.

8 Wejangan Gus Dur Foto: Zaki Alfarabi/detikcom



Halaman 2 dari 2
(jat/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads