Deddy Mizwar Jamin Keamanan Ibadah Natal dan Liburan di Jabar

Deddy Mizwar Jamin Keamanan Ibadah Natal dan Liburan di Jabar

Mukhlis Dinillah - detikNews
Kamis, 22 Des 2016 15:50 WIB
Deddy Mizwar Jamin Keamanan Ibadah Natal dan Liburan di Jabar
Wagub Jabar Deddy Mizwar di apel kesiapan pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru, Kamis (22/12/2016). Foto: Mukhlis Dinilah-detikcom
Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menjamin keamanan ibadah Natal dan perayaan tahun baru di wilayahnya. Sistem pengamanan sudah disiapkan dengan optimal

"Semua sudah siap (pengamanan). Mulai dari orang sampai anjing turun untuk pengamanan perayaan Natal 2016 dan tahun baru 2017," kata Deddy usai memimpin gelar pasukan pengamanan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Kamis (22/12/2016).

Pengamanan berlapis pada Natal dan tahun baru bersandi Operasi Lilin Lodaya 2016 ini ditegaskan Deddy untuk memastikan kenyamanan masyarakat saat beribadah dan berlibur nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Umat Nasrani dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan yang ingin piknik bisa bergembira dengan keluarga secara nyaman, tertib, dan lancar. Saya kira itu yang kami harapkan," sambungnya.

Jabar, menurut Deddy menjadi salah satu destinasi utama bagi wisatawan untuk menikmati libur panjang Natal dan tahun baru ini. Karena itu, pengamanan di tempat wisata juga akan dilakukan secara optimal.

"Ini liburan panjang saya lihat justru yang banyak didatangi adalah tempat-tempat atau objek wisata (Jabar). Pengamanan tentu akan dilakukan," ujar dia.

Operasi Lilin Lodaya 2016 di Jabar melibatkan sebanyak 25.063 aparat gabungan dari Polri dan TNI. Personel dari instansi seperti Dishub, Satpol PP, serta Damkar juga dilibatkan.


Wagub Deddy: Masyarakat Jangan Cuek


Wakil gubernur yang akrab disapa Demiz ini meminta proaktif masyarakat dalam mengawasi lingkungannya.

"(Teror) itu bisa terjadi setiap saat, makanya partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan. Jangan cuek dengan lingkungannya. Kalau cuek, nanti yang akan jadi korbannya kita sendiri," kata Demiz.

Demiz menyebut aparat kepolisian yang jumlahnya ratusan ribu tak mungkin mengungkap kasus teror di seluruh penjuru Tanah Air. Apalagi cara kerja pelaku teror saat ini lebih terbuka untuk mengurangi kecurigaan.

"Kita harus bersama-sama, tidak mungkinlah diserahkan kepada satu kesatuan saja untuk menangani teror," ucap Demiz.

Deddy menegaskan masyarakat yang ingin aman harus peka terhadap lingkungannya. Peka terhadap lingkungan merupakan salah satu cara untuk menciptakan suasana aman, tertib, dan kondusif.

Ditanya soal masih ada warga Jabar yang menjadi teroris, Deddy mengatakan hal tersebut bisa menimpa siapa saja. Tak hanya di Jabar, lanjut dia, warga dari seluruh daerah juga bisa terlibat kasus terorisme.

"Selama itu mengancam kehidupan bernegara dan masyarakat, maka harus diamankan dan diproses secara hukum. Siapa pun orangnya, bukan masalah asalnya dari mana, siapa pun yang merongrong kedaulatan kita, maka harus ditindak. Tidak ada kompromi," ujar Deddy.

"(Masyarakat) jangan takut dan jadi paranoid, bersama-sama kita akan bisa mengatasi ancaman-ancaman yang dihadapi negeri ini," menambahkan.







(fdn/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads