Sejarawan: Cut Meutia Tak Punya Foto dan Wanita Aceh Dulu Tak Pakai Jilbab

Sejarawan: Cut Meutia Tak Punya Foto dan Wanita Aceh Dulu Tak Pakai Jilbab

Agus Setyadi - detikNews
Kamis, 22 Des 2016 14:17 WIB
Uang pecahan Rp 1000 dengan foto Cut Meutia (Foto: Dok. Bank Indonesia)
Banda Aceh - Gambar pahlawan Cut Meutia yang tidak mengenakan jilbab pada uang baru pecahan Rp 1000 ramai dibahas. Menurut Sejarawan Aceh, Rusdi Sufi, wanita Aceh pada zaman dulu memang tidak mengenakan jilbab sebagai penutup kepala.

Mereka hanya memakai ija sawak (selendang) atau sanggul yang menjulang ke atas. Jilbab sendiri di Aceh baru ramai dipakai setelah Tanah Rencong resmi menerapkan Syariat Islam sejak awal tahun 2002. Beberapa wanita pejuang Aceh juga terlihat tidak mengenakan penutup kepala seperti terlihat pada foto mereka yang dimiliki sejarawan.

"Bapak punya foto lama tentang pejuang Aceh. Dari foto itu (wanita Aceh) memang tidak pakai jilbab. Dulu hanya ija sawak ditaruh di atas kepala. Perempuan Aceh pakai sanggul," kata Rusdi saat dihubungi detikcom dari Banda Aceh, Kamis (22/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarawan: Cut Meutia Tak Punya Foto dan Wanita Aceh Dulu Tak Pakai JilbabContoh foto perempuan Aceh zaman dulu (Dok. KITLV Media Library Universiteit Leiden)
Rusdi yang merupakan pensiunan dosen Universitas Syiah Kuala ini menjelaskan, banyak mengoleksi foto-foto pahlawan Aceh zaman dulu seperti Cut Nyak Dhien, Laksamana Keumalahayati, dan lainnya. Namun, khusus untuk Cut Meutia, ia tidak punya koleksi foto semasa hidupnya.

"Cut Meutia tidak ada foto semasa hidupnya, yang ada cuma lukisan. Cut Meutia tewas tertembak Belanda pada tahun 1910," jelasnya.

Baca juga: Keluarga: Kami Terima Kasih Gambar Cut Meutia Ada di Uang Baru

Dari foto-foto yang dikoleksinya, Rusdi berkesimpulan wanita Aceh zaman dulu memang tidak mengenakan jilbab. Bahkan saat Laksamana Malahayati menyambut utusan Inggris, dia hanya menggunakan sanggul.

Rusdi memberi contoh pelajar dan mahasiswa Aceh pada masa dulu. Saat itu, mereka ke sekolah ataupun kampus dengan kepala terbuka.

"Dulu waktu anak-anak sekolah, waktu tahun 70-an, mana ada jilbab. Paling tutup kepala sedikit. Jilbab kan baru-baru ini baru setelah merdeka dan ada syaraiat Islam," tutur ketua Peutjut Sticthing-Fonds atau Peutjut Kerkhof untuk perwakilan Indonesia ini.

"Sejak ada ketentuan syariat Islam baru pakai jilbab karena sudah ada WH (Wilayatul Hisbah) ada polisi. Dulu tidak ada itu awal-awal kemerdekaan. Wanita Aceh tidak ada pakai jilbab dulu," tutupnya. (rna/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads