"Saya acungkan jempol kepada Polri, khususnya Densus 88, yang sudah menangkap beberapa calon-calon pengantin, calon-calon pelaku bom bunuh diri yang sangat mengerikan," kata KH Said Aqil Siradj di sela acara NU Expo 2016 di gedung JX International, Jalan A Yani, Surabaya, Rabu (21/12/2016).
Said, yang pernah menimba ilmu di kawasan Timur Tengah, menerangkan, pola 'jihad' yang dilakukan kelompok ISIS sudah berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Abu Bakr Al Baghdadi hidupnya di bungker, badannya sudah dililitkan bom. Kalau ketangkap, dia akan meledakkan diri," tuturnya sambil menambahkan, pemimpin tertinggi di ISIS ini sudah menginstruksikan agar mereka berjuang di negara masing-masing.
"Yang paling besar peluangnya adalah di Indonesia. Karena di negara kita ini bebas sebebas-bebasnya. Polisi nggak bisa menangkap seseorang kecuali kalau sudah berbuat," katanya.
"Tidak ada undang-undang antiterorisme, yang ada undang-undang kriminal. Polisi tidak bisa menangkap kecuali sudah berbuat, jadi sama kayak maling ayam, setelah berbuat baru ditindak," tandasnya. (roi/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini