Gaya Cagub DKI Tanggapi Hasil Survei Kompas: Ingin Lompat hingga 'Telolet'

Gaya Cagub DKI Tanggapi Hasil Survei Kompas: Ingin Lompat hingga 'Telolet'

Niken Purnamasari - detikNews
Kamis, 22 Des 2016 03:32 WIB
Gaya Cagub DKI Tanggapi Hasil Survei Kompas: Ingin Lompat hingga Telolet
Foto: Bisma Alief/detikcom
Jakarta - Litbang Kompas mempublikasikan hasil survei terhadap tiga pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Syviana Murni memimpin elektabilitas dibanding Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Survei Litbang Kompas dilakukan menggunakan metode tatap muka dengan 800 responden yang punya hak pilih di 5 kota dan 1 kabupaten di Provinsi DKI dalam kurun waktu 7-15 Desember 2016. Responden minimal berusia 17 tahun yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis.

Jumlah responden di setiap wilayah ditetapkan secara proporsional. Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, nirpencuplikan penelitian plus-minus 3,46 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil survei Kompas mencatat bahwa elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mencapai 37,1 persen. Angka ini tertinggi dibanding dua pasang calon lainnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang 33,0 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan 19,5 persen.

Begitu ditanya soal hasil survei yang dilakukan Kompas, masing-masing calon Gubernur DKI punya gaya dan jawaban masing-masing. Cagub nomor urut 1, Agus Yudhoyono, mengaku bersyukur terhadap hasil itu. Kendati memimpin hasil survei, Agus mengaku tetap fokus memenangi hati rakyat.

Mengetahui elektabilitasnya disalip oleh Agus Yudhoyono, Ahok menyebut dirinya tidak ingin salip-menyalip soal elektabilitas. Ia lebih memilih hasil resmi dari KPU pasca pemungutan suara pada 15 Februari 2017.

Sedangkan Anies Baswedan menggunakan istilah dari fenomena yang tengah viral saat ini untuk menggambarkan hasil survei, yakni 'Telolet'. Berada di posisi paling buncit, Anies mengatakan pihaknya lebih memercayai survei yang dilakukan internal. Ia juga mengkritisi survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas.

Berikut ini ulasan tanggapan para cagub DKI terhadap hasil survei Kompas.

Agus: Saya Fokus Menangi Hati Rakyat

Foto: Ari Saputra
Cagub DKI Agus Harimurti Yudhoyono menjadi yang terdepan dalam survei yang dirilis Litbang Kompas. Agus mengaku bersyukur atas hasil tersebut.

"Sama seperti tanggapan saya terhadap survei-survei sebelumnya, Alhamdulillah, tapi sekali lagi tentu itu adalah survei dan tugas saya memenangkan hati rakyat, pikirkan rakyat sebanyak-banyaknya," kata Agus di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (21/12).

Agus mengaku tujuannya memenangi hati rakyat adalah sekaligus memenangi kontestasi Pilkada DKI 2017. Hal itu juga agar hasil survei sebelum-sebelumnya dapat terkonversi menjadi suara nyata.

"(Memenangkan hati rakyat) sehingga apa yang tertulis hasil survei terkonversi dengan baik menjadi suara riil, nyata yang nanti tanggal 15 Februari memilih Agus-Sylvi," kata Agus.

Tak Mau Salip, Ahok Ingin Langsung 'Lompat'

Foto: Bisma Alief/detikcom
Ahok-Djarot berada di posisi kedua berdasarkan hasil survei yang dilakukan Litbang Kompas. Menanggapi itu, Ahok mengatakan dia dan Djarot harus lebih bekerja keras. Sambil berkelakar, Ahok mengatakan dirinya tidak ingin menyalip Agus-Sylvi.

"Kita harus kerja keras saja," kata Ahok seusai blusukan di Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2016).

"Saya enggak tahu cara menyalip. Kalau di dalam agama Kristen, enggak boleh menyalip-menyalip," lanjutnya.

Saat ditanya apakah dirinya rela kalah begitu saja oleh Agus, Ahok pun memberikan penjelasan. Ahok kembali menjawab dengan bercanda.

"Kita enggak mau nyalip, maunya lompat saja," canda Ahok.

Ahok sendiri tidak mau ambil pusing soal hasil survei. Dirinya lebih memilih menunggu sampai 15 Februari 2017 untuk kepastian nasibnya.

"Sudah tunggu saja tanggal 15 (Februari 2017)," tutup Ahok.

Anies: Banyak Survei yang 'Telolet'

Foto: Noval Dhwinuari Antony/detikcom
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengaku tetap optimistis meskipun berada di peringkat ketiga dalam survei Litbang Kompas. Dia yakin strateginya akan membawa dirinya terdepan pada 15 Februari nanti.

"Jauh sekali (survei Litbang), makanya kita heran tapi nggak apa-apa. Kita seperti kalau balapan lari ini dipotret saat tiga calon lumayan dekat dalam margin," ujar Anies di Jalan Pulonangka, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (21/12)

"Tapi yang penting itu bukan nomor satu atau dua di tanggal 21 Desember. Yang penting itu nomor satu atau dua di 15 Februari. Karena itulah yang menentukan hasil. Bukan hari ini," tambahnya.

Sambil berkelakar, Anies menggunakan fenomena 'Om Telolet Om' untuk menggambarkan survei yang sering kali diadakan sejumlah lembaga saat ini.

"Iya, survei juga ada yang telolet, memang telolet. Ada banyak jenis telolet. Saya lihat survei juga banyak telolet," ujar Anies sambil tertawa setelah berdialog dengan warga di Jalan Bambu, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (21/12).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengkritisi hasil survei Litbang Kompas yang mengakibatkan suaranya jauh turun dari survei lain. Pihaknya merasa sangat ganjil atas survei yang telah dipublikasikan tersebut.

"Kalau sekarang itu lihat hasil Kompas nggak stagnan tuh, hilang. Saya juga heran. Kalau untuk hilang itu ya diperlukan sebuah peristiwa besar. Kalau nggak ada peristiwa besar dan hilang, saya nggak tahu hilangnya di mana," ucapnya.

Halaman 4 dari 4
(nkn/dha)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads