Saat Ridwan Kamil Kesampingkan Urusan Politik demi Bersikap Adil

Saat Ridwan Kamil Kesampingkan Urusan Politik demi Bersikap Adil

Herianto Batubara - detikNews
Rabu, 21 Des 2016 12:28 WIB
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Foto: Dikhy Sasra/detikFoto)
Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mem-posting surat 'Nota Kesepahaman Kerukunan Umat Beragama' di akun Facebook-nya yang isinya menjamin setiap umat beragama bisa melakukan kegiatan peribadatan tanpa harus khawatir ada gangguan. Meski banyak yang memuji, ada juga suara-suara yang mengkritik dirinya sebagai pemimpin.

Kritik itu disampaikan seorang netizen bernama Renita Putri, yang mengaku sebagai penggemar dan ikut mendukung Ridwan di pilkada 2013 silam. Renita menilai Ridwan belakangan seolah lebih berpihak kepada warga nonmuslim. Sikap Ridwan itu dinilai Renita membuat seolah-olah warga Kota Bandung intoleran. Dia menyebut kaum Islam di Kota Bandung jadi agak "terganggu".

"Mohon jangan dengan kejadian ini jadi blunder politik karena bagaimanapun pemilih akang 90 persen muslim, jangan seolah-olah akang "pupujieun" terhadap yang katanya minoritas dengan meninggalkan kepentingan yang mayoritas," tulis Renita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renita mengingatkan bahwa pemilih terbesar Ridwan adalah umat Islam. Nama Ridwan sudah harum di hati umat Islam di Kota Bandung dan Jawa Barat, jadi dia meminta Ridwan jangan salah langkah dan melakukan blunder politik dalam mengeluarkan kebijakan karena pujian semata.

"Mohon maaf jika kata-kata saya kurang berkenan," ujar Renita mengakhiri kritiknya.

Baca juga: Dihalangi Saat Beribadah di Bandung? Tunjukkan 'Surat Sakti' Ini

Ridwan ternyata melihat komentar Renita itu. Dia pun memberikan jawaban tegas bahwa dirinya sebagai pemimpin Kota Bandung tidak hanya mengayomi satu golongan, namun semua.

"Saya hanya berlaku bersikap adil pada setiap masalah. saya tidak terlalu peduli mau dipilih lagi atau tidak. Seburuk-buruknya pemimpin adalah pemimpin yang tidak adil karena takut mengambil keputusan. Nuhun," ujar Emil.

Ridwan pernah menyatakan bahwa dirinya adalah pemimpin bagi semua umat beragama. Ada kewajiban baginya untuk melindungi warga dalam segala hal, termasuk soal urusan ibadah.

"Surga nerakanya pemimpin ada pada adil tidaknya keputusan untuk umatnya. Saya sudah disumpah untuk adil pada semua warga Bandung," ujar sosok yang akrab disapa Kang Emil ini.

(hri/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads