Kritik itu disampaikan seorang netizen bernama Renita Putri, yang mengaku sebagai penggemar dan ikut mendukung Ridwan di pilkada 2013 silam. Renita menilai Ridwan belakangan seolah lebih berpihak kepada warga nonmuslim. Sikap Ridwan itu dinilai Renita membuat seolah-olah warga Kota Bandung intoleran. Dia menyebut kaum Islam di Kota Bandung jadi agak "terganggu".
"Mohon jangan dengan kejadian ini jadi blunder politik karena bagaimanapun pemilih akang 90 persen muslim, jangan seolah-olah akang "pupujieun" terhadap yang katanya minoritas dengan meninggalkan kepentingan yang mayoritas," tulis Renita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mohon maaf jika kata-kata saya kurang berkenan," ujar Renita mengakhiri kritiknya.
Baca juga: Dihalangi Saat Beribadah di Bandung? Tunjukkan 'Surat Sakti' Ini
Ridwan ternyata melihat komentar Renita itu. Dia pun memberikan jawaban tegas bahwa dirinya sebagai pemimpin Kota Bandung tidak hanya mengayomi satu golongan, namun semua.
"Saya hanya berlaku bersikap adil pada setiap masalah. saya tidak terlalu peduli mau dipilih lagi atau tidak. Seburuk-buruknya pemimpin adalah pemimpin yang tidak adil karena takut mengambil keputusan. Nuhun," ujar Emil.
Ridwan pernah menyatakan bahwa dirinya adalah pemimpin bagi semua umat beragama. Ada kewajiban baginya untuk melindungi warga dalam segala hal, termasuk soal urusan ibadah.
"Surga nerakanya pemimpin ada pada adil tidaknya keputusan untuk umatnya. Saya sudah disumpah untuk adil pada semua warga Bandung," ujar sosok yang akrab disapa Kang Emil ini.
(hri/tor)