Penghargaan ini diberikan setelah tim dari Kementerian Penerbangan Sipil Laos melakukan inspeksi fasilitas PT Mitra Aviasi Perkasa pada 7-9 Desember 2016. Duta Besar RI di Vientiane, Irmawan Emir Wisnandar, menyampaikan terima kasih serta apresiasi kepada Pemerintah Laos atas penghargaan tersebut.
"Penghargaan ini tidak hanya menegaskan kepuasan pemerintah Laos kepada Indonesia dalam bidang aviasi, tetapi juga memperlihatkan kualitas sekolah penerbangan di Indonesia yang progresif di tengah pertumbuhan penerbangan domestik yang diperkirakan mencapai 15 persen pada tahun 2016," kata Irmawan dalam keterangan persnya, Selasa (20/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Indonesia National Air Carriers Association (INACA), pada 2015 tercatat sebanyak 82,4 juta penumpang yang menggunakan layanan jasa pesawat. Pertumbuhan jumlah penumpang ini diprediksi oleh International Air Transport Association (IATA) akan mencapai 270 juta orang pada 2034 dan menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar keenam di dunia dalam jasa penerbangan penumpang.
Memanfaatkan momentum ini, Dubes Emir menambahkan bahwa Indonesia berkomitmen dalam peningkatan kerja sama penerbangan serta berbagai best practices dengan pemerintah Laos. Hal ini diperlihatkan dalam penandatanganan Pro Rating Agreement antara maskapai nasional Garuda Indonesia dan Garuda Maintenance Facility dengan pihak Lao Airlines dalam kunjungan Dirjen Penerbangan Sipil Laos ke Jakarta, 14-17 November 2016.
Penguatan hubungan aviasi kedua negara terlihat dari rencana kunjungan balasan PT Dirgantara Indonesia ke Laos setelah kunjungan Dirjen Penerbangan Sipil ke PT Dirgantara Indonesia di sela-sela kunjungannya ke Indonesia pada 7-9 Desember 2016.
Sementara itu, menurut Dirjen Vanpheng Chantaphone, Pemerintah Laos sadar bahwa upgrade sumber daya manusia menjadi kunci untuk meningkatkan sektor penerbangan di Laos. Ditambahkan juga bahwa peluang kerja sama dengan PT Mitra Aviasi Perkasa sangat terbuka untuk mendidik calon pilot dari Laos. (idh/idh)