Ilmuwan kelas dunia tersebut adalah Dr. Oki Muraza, associate professor teknik kimia, yang saat ini berkarier di King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi. Dalam enam tahun terakhir, Dr. Oki sebagai principal investigator telah berhasil memenangi berbagai dana penelitian di Arab Saudi senilai Rp 63 miliar dan memperoleh paten Amerika dari penelitiannya.
Selama tiga hari, terhitung mulai hari ini, Dr. Oki memberi dua kuliah umum di Aula Lantai III Gedung Dr. R. Achmad Rektorat Universitas Jember. Dia menyampaikan materi mengenai perkembangan teknologi pembuatan bahan bakar nabati dari berbagai sumber bahan baku alami, termasuk sampah pertanian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut peraih gelar PhD dari TU Eindhoven (2009) dan master dari TU Delft (2004) Belanda itu, kestabilan katalis dalam air panas dan uap air adalah kunci untuk mengubah sampah pertanian dan biomassa menjadi bahan bakar cair.
"Potensi lainnya di Jember adalah produksi biomethane dari biogas, di mana biogas dihasilkan dari sampah ternak," imbuhnya.
Foto: Istimewa |
Ditambahkannya, ethanol dari pabrik gula Semboro, Jember, juga dapat dikonversi menjadi butanol atau gasoline, dikenal sebagai bahan bakar cair yang lebih diterima kalangan otomotif daripada ethanol.
Oki mengatakan, dirinya adalah satu di antara puluhan ilmuwan diaspora Indonesia yang dikirim Kemenristek Dikti sebagai gebrakan menuju berbagai universitas di Tanah Air.
"Selain potensi non-pangan, seperti bahan bakar nabati, Jember memiliki potensi pengolahan hasil pertanian yang sangat besar untuk ketahanan pangan, termasuk fermented cassava flour/fercaf (tepung singkong terfermentasi-red)," tuturnya. (es/idh)












































Foto: Istimewa