"Parpol butuh dana besar, semua butuh dana besar, butuh jaringan, butuh figur. Semua parpol ya, tak terkecuali Hanura," ujar Djafar saat dihubungi, Selasa (20/12/2016).
Meski OSO baru bergabung dengan Hanura, Djafar mengaku tidak antipati terhadap gaya kepemimpinan wakil ketua MPR itu kelak. Dia yakin 'ketenaran' OSO sedikit banyak akan bermanfaat untuk partai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Sekjen Hanura Berliana Kartakusuma mengataan OSO punya ketokohan untuk jadi ketum partai. Sejumlah pengalaman dan keterlibatan OSO dalam berbagai organisasi juga menjadi nilai tambah.
"Kader-kader melihat bahwa kita butuh tokoh nasional yang dikenal oleh publik nasional, yang recordnya sudah lama berkiprah di tingkatan nasional. Apapun parpol membutuhkan tokoh," kata Berliana ketika dihubungi terpisah.
"Ketokohan ini menjadi satu dari sekian syarat survivalnya parpol di tanah air," sambungnya.
Pergantian ketum akan dibahas pada Munaslub Partai Hanura, Rabu (21/12) besok. Ketum Hanura nonaktif Wiranto rencananya akan menduduki posisi sebagai Ketua Dewan Pembina. (kst/imk)











































