"Saya sudah kenal lama sama Oso. Saya sudah tahu dia itu bagaimana," ujar Wiranto kepada wartawan di Kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).
Wiranto menyebut Oso memiliki kapasitas kepemimpinan yang bisa diandalkan di Hanura. Apalagi Oso di kepengurusan menjabat sebagai wakil ketua dewan penasihat. "Kenapa tidak kalau ada kader luar daerah yang bagus?" imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu saya masih jadi Panglima TNI, dia itu kawan saya. Waktu saya pimpin karate di kejuaraan ASEAN, itu Oso jadi bendahara saya. Tim kita menyabet 14 emas dari 20 piala. Saya ketua umumnya," ujarnya.
Wiranto mengaku ingin fokus pada posisinya sebagai Menko Polhukam. Karena itu pengunduran dirinya sebagai ketum partai akan dibahas dalam Munaslub Hanura pada Rabu (21/12) besok.
"Jadi intinya begini, saya tidak ingin merangkap jabatan yang cukup menyita waktu sehingga saya bisa konsentrasi pada tugas pokok saya sebagai Menko Polhukam. Itu yang terpenting. Jadi, di Hanura harus ada yang menggantikan saya," sambungnya.
Namun Wiranto mengaku belum terpikirkan posisi lain di kepengurusan yang bisa dijabatnya. Dia hanya menegaskan keyakinan partai Hanura akan tetap berkembang.
"Saya optimis, Hanura masih sama, tidak berubah. Untuk selanjutnya, apakah saya masih di Hanura atau tidak, baru nanti dalam munaslub itu diputuskan," katanya. (fdn/fdn)











































