"Sehubungan dengan banyaknya aspirasi/desakan yang cukup kuat dari para Kader Partai Hanura baik di pusat, di daerah, di cabang-cabang, maupun masyarakat pada umumnya yang bersimpati pada Partai Hanura, kepada saya untuk maju sebagai calon Ketua Umum Partai Hanura, saya ucapkan terima kasih," kata Yuddy dalam siaran pers, Selasa (20/12/2016).
"Namun mencermati suasana kebatinan internal partai saat ini, bukan saat yang tepat bagi saya untuk berkontestasi dalam Munaslub yang sudah direncanakan dan dipertimbangkan dengan sangat seksama oleh Pak Wiranto," sambung mantan Menteri PAN/RB ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuddy meyakini Wiranto sudah punya banyak pertimbangan hingga akhirnya mengadakan Munaslub untuk memilih pengganti. Dia mengaku siap mendukung siapapun pilihan Wiranto.
"Demi persatuan, soliditas dan Keutuhan Partai Hanura, saya mendukung sepenuhnya pilihan Pak Wiranto dan segenap Pengurus Partai di semua tingkatan untuk memiliki Ketua Umum yang baru menggantikan Pak Wiranto, dan menetapkan Pak Wiranto sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Hanura dengan kewenangan yang strategis dalam pengambilan keputusan/kebijakan partai," ungkapnya.
Yuddy sendiri sudah mengikuti uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon duta besar untuk Ukraina-Armenia-Georgia. Meski berjarak jauh, dia berjanji tetap berkontribusi bagi Hanura.
"Jarak yang terbentang karena tugas saya, bukan kendala yang membatasi perhatian dan peran saya untuk kemajuan Partai Hanura di masa depan," papar Yuddy.
Baca Juga: Politikus Hanura: Moeldoko Sempat Diusulkan Jadi Ketum Gantikan Wiranto
Munaslub Partai Hanura akan dilaksanakan pada Rabu (21/12) besok. Dalam rapat pleno DPP Partai Hanura pada Senin (19/12) kemarin, pengurus partai sepakat mengajukan 1 nama sebagai ketum pada Munaslub yaitu Oesman Sapta Odang. (imk/fdn)











































