Jokowi datang ke Palangkaraya untuk menghadiri acara puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2016 di Stadion Sanaman Mantikei, Selasa (20/12/2016). Namun sebelum ke acara tersebut, Jokowi menyempatkan diri menerima penobatan dirinya sebagai Raja Dayak.
Informasi dari Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyebutkan, acara pemberian gelar dipimpin oleh Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng Agustiar Sabran. Penganugerahan dilakukan di Bandara Tjilik Riwut beberapa saat setelah rombongan presiden mendarat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Presiden Jokowi menerima gelar raja Dayak, Selasa (20/12/2016) |
Jokowi dinobatkan sebagai Raja Haring Hatungku Tungket Langit. Gelar itu bermakna raja yang arif, bijaksana, berbudi luhur dan mengutamakan kepentingan rakyat dalam setiap keputusannya
"Bapak Jokowi adalah seorang pemimpin yang berbudi luhur, menjaga perbedaan, dan keberagaman. Ini sesuai dengan Falsafah Rumah Betang Orang Dayak Kalteng, tujuh agama bisa mufakat dan hidup bersama dalam satu rumah. Itu pasti perlu kebijaksanaan. Karenanya saya mewakili masyarakat Dayak siap mendukung dan mengawal pemerintahan Raja Haring Hatungket Langit. Kami berharap beliau selalu konsisten bersama rakyat," kata Agustiar.
"Ini wujud masyarakat Dayak mendukung pemerintahan Presiden Jokowi," tambahnya.
Upacara pemberian gelar tersebut juga dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat Dayak Kalteng. Jokowi juga didampingi Menko PMK Puan Maharani dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi SP.
(jor/fdn)