Tukang Bubur Kembangan: Saya Sempat Tenangkan Massa dan Tak Memaki Djarot

Tukang Bubur Kembangan: Saya Sempat Tenangkan Massa dan Tak Memaki Djarot

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Senin, 19 Des 2016 14:41 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Terdakwa kasus penghadangan kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Naman Sanip, mengaku tidak memaki Djarot. Naman juga menyatakan bahwa dirinya sempat menenangkan massa yang berteriak.

"Saya tidak memaki-maki Djarot. Saat pendemo teriak-teriak, saya bilang, 'Tenang-tenang'. Sampai Djarot naik mobil dan pergi, saya tidak teriak," kata Naman di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Jalan Letjen S Parman, Slipi, Jakarta Barat, Senin (19/12/2016).

Naman juga menjelaskan bahwa saat itu dirinya hanya datang untuk menyampaikan aspirasi kepada Djarot agar diteruskan kepada calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ia menyatakan hal itu merupakan spontanitasnya saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tetap ingin menyampaikan aspirasi agar disampaikan kepada Ahok. Saya belum sampai, tapi Djarot datang kemudian disalami, diajak ngobrol. Ya saya ngomong, itu kan spontanitas," lanjutnya.

Ia kemudian menambahkan bahwa dirinya hadir di lokasi karena mendengar ada teriakan warga yang menyatakan Ahok datang. Naman juga mengatakan melihat ada rombongan yang membawa spanduk mengikuti kehadiran Djarot.

"Saya tahu ada kampanye karena ada orang mengatakan, ada Ahok, ada Ahok. Saya keluar, kemudian duduk di warung kopi, tak lama kemudian rombongan lewat menggunakan mobil. Rombongan yang ada di sebelah saya membawa spanduk, kemudian ngikutin," jelas Naman.

Naman, yang berprofesi sebagai tukang bubur, menegaskan dirinya bukanlah pimpinan dari massa yang melakukan demo saat kedatangan Djarot. "Saya tidak mengaku sebagai komandan, saya tidak mengacungkan tangan. Tapi, saat saya jalan, Djarot juga jalan ke arah saya. Saya disalami, lalu diajak ngomong," tegas Naman.

Saksikan video menarik dari 20detik lainnya di sini:
(HSF/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads