Obat Malaria Palsu Dijual di Apotek-apotek Maluku
Jumat, 08 Apr 2005 18:04 WIB
Ambon - Obat malaria jenis fansidar yang beredar di sejumlah apotek di kota Masohi, ibukota Kabupaten Maluku Tengah, diketahui palsu. Demikian dikatakan Kepala Subdin Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2M-PL) Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, dr Justini Pawa, Jumat (8/4/2005).Dalam penjelasannya di kantornya, Jl Stadion Mandala Karang Panjang Ambon, Justini menyatakan, pihaknya sebelumnya mendapat laporan dari salah satuLembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Masohi yang melaporkan kalau ada obat palsu yang beredar di Masohi. Obat palsu yang dimaksudkan itu adalah obat fansidar untuk penyakit malaria."Setelah diteliti ternyata obat fansidar yang beredar di Masohi itu memang benar palsu. Obat-obat ini justru dijual di apotek dan sudah beredar ke masyarakat," kata Justini.Apesnya, peredaran obat palsu ini tidak diketahui para dokter di Masohi. Pasalnya, setiap kali selesai melakukan pemeriksaan terhadap pasien, dokter hanya memberikan resep obat. Selanjutnya dengan bekal resep tersebut, pasienlangsung ke apotik membeli obat sesuai dengan petunjuk dokter.Menurut Justini, pengaruh dari meminum obat palsu ini bisa berdampak pada resistensi pasien terhadap obat lain. Sehingga apa pun jenis obat yang diminum, si pasien sangat sulit sekali bisa sembuh. "Bahkan bisa menyebabkan malaria otak," kata Justini.Agar kasus ini tak meluas, pihaknya langsung melaporkan ke Departemen Kesehatan Pusat. Responsnya, Depkes pusat sudah mengirimkan obat malaria jenis baru yang berkhasiat mengatasi resistensi obat malaria. "Tapi bantuan obat-obatan itu belum diedarkan ke masyarakat," kata Justini tanpa menyebut nama obat dimaksud.
(nrl/)