Festival yang dimulai sejak Minggu pagi itu diawali dengan parade yang diikuti beragam perahu dari mulai Jembatan Cikao (Cilalawi), Desa Kadungmekar, Kecamatan Babakan Cikao dan finish di Dermaga Talibaju, Desa Cikondang, Kecamatan Jatiluhur. Secara simbolis Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, pun membuka acara sekaligus ikut salah satu perahu dalam parade.
![]() |
Selama kurang lebih 45 menit menyusuri sungai menggunakan perahu, rombongan parade pun akhirnya sampai di tempat finish. Di tempat ini, warga sudah menunggu sejak pagi bukan hanya untuk menyaksikan parade namun acara puncaknya, yakni perlombaan perahu dayung.
Sebagai acara puncaknya lomba perahu dayung yang diikuti oleh 20 peserta dari berbagai desa berhasil menyedot perhatian warga. Bahkan bentuk perahu dayung yang biasa identik dengan kepala naga sengaja diubah menjadi kepala harimau dengan berbagai variasi sebagai identitas khas perahu Cikao.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sementara itu dalam acara lomba warga tak henti-hentinya bersorak menyemangati para peserta. Sesekali bahkan ibu-ibu yang menyaksikan berteriak saat perahu saling kejar-kejaran memburu garis finish.
Dalam perlombaan perahu dayung ini setiap peserta menggunakan satu perahu berkepala harimau dengan didayung oleh dua orang. Peserta harus mendayung perahu berukuran kecil tersebut secara bolak balik atau sekira 300 meter.
"Ayo saya tambahin lagi hadiahnya. Yang juara nanti berdua menang umroh," cetus Dedi menyemangati para peserta.
![]() |
Acara tersebut rencananya akan menjadi agenda tahunan di Kabupaten Purwakarta. Mengingat mulai tahun depan pemerintah akan memulai pembangunan sektor pariwisata secara besar-besaran, dan salah satunya adalah wisata air di sepanjang Sungai Cikao Bandung.
Dari pantauan detikcom, hingga pukul 11.00 WIB acara lomba perahu dayung masih berlangsung. Bahkan saat Bupati Dedi menjanjikan hadiah umroh banyak warga yang antusias dan secara spontan langsung mendaftarkan diri. (ega/ega)