"Jadi pesawat ini dalam misi latihan dalam rangka meningkatkan kemampuan penerbang," ujar Wakasau Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja dalam konferensi pers di Baseops, Halim Perdanakusuma, Jaktim, Minggu (18/12/2016).
Dalam latihan terbang ini, penerbang yang saat ini berstatus kopilot diuji untuk dapat menjadi Kapten Pilot. Hadiyan mengatakan, dengan uji terbang ini, maka penerbang akan dites untuk menghadapi ujian di alam Papua.
"Dan misi di Papua ini adalah tes. Uji coba salah satu latihan bahwa nantinya para penerbang ini mampu mengoperasikan di manapun berada," ujar Hadiyan.
Kadispen TNI AU Marsma TNI Jemi Trisonjaya menambahkan pesawat tersebut meski dalam latihan untuk kopilot, tetap diterbangkan oleh seorang Kapten Pilot. Penerbangan ini digunakan untuk menguji pengetahuan para kopilot yang berada di dalam pesawat.
"Pesawat tetap diterbangkan oleh pilot untuk menguji dan mengecek kemampuan para pilot," ujar Jemi.
Jenazah 13 orang itu sudah ditemukan semuanya di lokasi. Saat ini tengah proses evakuasi dari lokasi ke Bandara Wamena. (fjp/fjp)