Jurus Agus, Ahok dan Anies Rebut Hati Kaum Hawa

Jurus Agus, Ahok dan Anies Rebut Hati Kaum Hawa

Danu Damarjati - detikNews
Sabtu, 17 Des 2016 07:07 WIB
Jurus Agus, Ahok dan Anies Rebut Hati Kaum Hawa
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta menyiapkan program untuk perempuan di Ibu Kota. Calon mana yang memiliki program paling bagus untuk kaum hawa?

Ada calon gubernur Agus Harimurti Yudhoyono, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Anies Baswedan yang berlomba menarik suara dari program-program ini. Sejumlah aspek yang menyangkut kepentingan perempuan diperhatikan.

Sebut saja aspek perlindungan untuk perempuan dari ancaman pelecehan seksual. Ada pula soal bantuan pemberdayaan ekonomi untuk perempuan. Bahkan aspek prasarana yang menunjang gaya busana perempuan juga ikut dipertimbangkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suara kaum perempuan di ibu kota kini diperebutkan. Alat jaringnya adalah program-program tiga cagub ini. Siapa yang bisa merebut hati Ibu Kota?

1. Agus Yudhoyono

Foto: Lamhot Aritonang
Calon gubernur nomor urut satu ini mengetengahkan pemberdayaan ekonomi dengan perempuan sebagai subjeknya. Dia melihat perempuan berpotensi menggerakkan ekonomi Jakarta.

Dia menyebut penduduk Jakarta terdiri dari hampir 50 persen perempuan. Representasi keberpihakannya terhadap perempuan paling kentara terlihat pada hadirnya Sylviana Murni sebagai calon wakil gubernur.

Perempuan punya peran penting, maka harus berdaya. "Ini akan sangat luar biasa kalau dikembangkan. Banyak perempuan yang bergerak di UMKM. Mereka memiliki kecerdasan dan kreativitas yang harus terus diperhatikan, diarahkan sehingga dapat menjadikan mereka lebih produktif, kreatif dan akhirnya bisa mendatangkan penghasilan," papar Agus.

Selain aspek ekonomi, ada pula aspek pendidikan dan kesehatan perempuan juga akan dipastikannya. Aspek keamanan untuk perempuan beraktivitas di Jakarta harus terjamin.

Lebih lanjut Agus mengatakan dirinya akan memerhatikan lagi pendidikan, kesehatan dan akses pekerjaan agar lebih baik lagi bagi perempuan Jakarta. Ini karena menurut Agus, adalah komitmen dirinya dan pasangannya, Sylviana Murni untuk memajukan kaum perempuan.

"Yang jelas di tempat publik belum terlalu ramah bagi perempuan. Kita tak ingin wanita terhenti karirnya setelah melahirkan. Kita juga ingin di tempat yang selama ini dianggap rawan dapat lebih aman lagi. Ini (bisa dilakukan) dengan instalasi kamera, memantau lokasi dan situasi dan juga patroli-patroli yang diadakan," ungkapnya.

Dalam poin b 'program aksi untuk mewujudkan Jakarta yang adil' dari Agus-Sylvi, tercantum, "Perbaikan akses anak dan perempuan terhadap fasilitas kesehatan, pendidikan, dan fasilitas publik."

2. Ahok

Foto: Hasan Alhabshy
Calon gubernur nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), punya perhatian terhadap kaum perempuan dalam hal keamanan. Calon petahana ini menyatakan telah merancang sarana dan prasarana di Jakarta sedemikian rupa agar perempuan aman beraktivitas.

Ada bus TransJakarta yang kini memiliki kursi menghadap ke depan semua, bukan berhadap-hadapan 'dengkul dengan dengkul'. Ini dimaksudkan juga agar perempuan tak mengalami pelecehan seksual.

"Makanya kita bikin tempat duduknya menghadap kedepan, dengan seat 2-2 agar perempuan bisa aman dan nyaman di dalam bus," kata Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016).

Selain itu, Ahok juga akan mengganti semua trotoar di Jakarta. Nantinya, trotoar tidak lagi menggunakan konblok. Alasannya, bila menggunakan konblok membahayakan perempuan yang menggunakan sepatu hak tinggi. Selain itu, para kaum difabel juga kesulitan bila menggunakan konblok.

"Trotoar nanti enggak pakai konblok lagi, agar perempuan yang pakai high heels dan kaum difabel bisa menggunakan juga," ucap Ahok.

Ada pula program vaksin gratis untuk mencegah kanker serviks. Program ini dikerjasamakan dengan Kementerian Kesehatan. Vaksin gratis diberikan untuk siswi kelas 5 SD.

Ahok adalah petahana, ada pula program terkait perempuan yang mereka sudah jalankan. Misalnya program penyediaan ruang laktasi di setiap perkantoran lewat Instruksi Gubernur Nomor 112 Tahun 2012 tentang Penyediaan Ruang Laktasi di Balai Kota dan Kantor Walikota.

3. Anies Baswedan

Calon gubernur nomor urut 3 Anies Baswedan mengemukakan idenya untuk perempuan Jakarta, meliputi aspek penjaminan keamanan, ekonomi, dan pendidikan. Anies menyatakan perempuan bukan hanya sasaran kebijakan pemerintah, namun akan menjadi kolaborator kebijakan pemerintah.

"Jangan sok tahu masalah perempuan, kami bukan hanya memberi program tapi gerakan. Saya langsung ke sini karena berkomitmen bahwa perempuan bukan hanya bagian dari kebijakan pemerintah. Tapi kami ingin kolaborasi dengan perempuan," ujar Anies dalam sambutan acara deklarasi dukungan anti kekerasan perempuan di Festival Budaya Perempuan di Gedung Olahraga (GOR) Jakarta Timur, Jalan Otista, Jakarta Timur, Kamis (8/12/2016).

Bila terpilih jadi gubernur, dia akan memberikan bantuan kredit wirausaha kepada perempuan. Ini adalah bentuk pemberdayaan perempuan. Fasilitasi akan diberikan hingga tahap pemasaran.

"Lapangan kerja yang tersedia akan diperluas untuk perempuan. Bahkan kita memiliki program wirausaha perempuan mandiri. Kredit untuk perempuan. Untuk berkegiatan usaha di lingkungan sekitarnya," ujar Anies.

Untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, Anies menjanjikan sistem pelaporan cepat dan terintegrasi. Sistem pelaporan akan disusun mulai tingkat RT hingga Kota. Untuk korban tindak kekerasan, dia menjanjikan program rehabilitasi korban kekerasan di tingkat kelurahan.

"Kita akan buat sistem pelaporan sehingga ada respon cepat. Kasihan sekali bukan hanya perempuan, tapi juga anak-anak yang mengalami kekerasan, mereka sering tidak tahu kemana harus melaporkan. Kami akan membuat sistem pelaporan cepat dan respon cepat," kata Anies

Bila melihat program Anies-Sandiaga Uno di situs resmi mereka, cukup banyak program yang dijanjikan. Antara lain program 'daycare' tempat penitipan anak di kantor instansi pemerintahan dan pasar-pasar tradisional. Kantor swasta yang punya fasilitas 'daycare' akan diberi insentif.

Ada pula program cuti ayah sepekan sebelum melahirkan sampai tiga pekan setelah melahirkan. Mereka juga ingin menggalakkan program ruang laktasi, dengan mewajibkannya ada di setiap mal dan perkantoran, serta menggalakkan program ASI eksklusif.

3. Anies Baswedan

Foto: Lamhot Aritonang
Calon gubernur nomor urut 3 Anies Baswedan mengemukakan idenya untuk perempuan Jakarta, meliputi aspek penjaminan keamanan, ekonomi, dan pendidikan. Anies menyatakan perempuan bukan hanya sasaran kebijakan pemerintah, namun akan menjadi kolaborator kebijakan pemerintah.

"Jangan sok tahu masalah perempuan, kami bukan hanya memberi program tapi gerakan. Saya langsung ke sini karena berkomitmen bahwa perempuan bukan hanya bagian dari kebijakan pemerintah. Tapi kami ingin kolaborasi dengan perempuan," ujar Anies dalam sambutan acara deklarasi dukungan anti kekerasan perempuan di Festival Budaya Perempuan di Gedung Olahraga (GOR) Jakarta Timur, Jalan Otista, Jakarta Timur, Kamis (8/12/2016).

Bila terpilih jadi gubernur, dia akan memberikan bantuan kredit wirausaha kepada perempuan. Ini adalah bentuk pemberdayaan perempuan. Fasilitasi akan diberikan hingga tahap pemasaran.

"Lapangan kerja yang tersedia akan diperluas untuk perempuan. Bahkan kita memiliki program wirausaha perempuan mandiri. Kredit untuk perempuan. Untuk berkegiatan usaha di lingkungan sekitarnya," ujar Anies.

Untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, Anies menjanjikan sistem pelaporan cepat dan terintegrasi. Sistem pelaporan akan disusun mulai tingkat RT hingga Kota. Untuk korban tindak kekerasan, dia menjanjikan program rehabilitasi korban kekerasan di tingkat kelurahan.

"Kita akan buat sistem pelaporan sehingga ada respon cepat. Kasihan sekali bukan hanya perempuan, tapi juga anak-anak yang mengalami kekerasan, mereka sering tidak tahu kemana harus melaporkan. Kami akan membuat sistem pelaporan cepat dan respon cepat," kata Anies

Bila melihat program Anies-Sandiaga Uno di situs resmi mereka, cukup banyak program yang dijanjikan. Antara lain program 'daycare' tempat penitipan anak di kantor instansi pemerintahan dan pasar-pasar tradisional. Kantor swasta yang punya fasilitas 'daycare' akan diberi insentif.

Ada pula program cuti ayah sepekan sebelum melahirkan sampai tiga pekan setelah melahirkan. Mereka juga ingin menggalakkan program ruang laktasi, dengan mewajibkannya ada di setiap mal dan perkantoran, serta menggalakkan program ASI eksklusif.

Halaman 2 dari 4
(dnu/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads