Rupa-rupa Para Calon di Pilgub DKI 2017 Persiapkan Diri Hadapi Debat

Dinamika Pilgub DKI

Rupa-rupa Para Calon di Pilgub DKI 2017 Persiapkan Diri Hadapi Debat

Danu Damarjati - detikNews
Sabtu, 17 Des 2016 05:29 WIB
Rupa-rupa Para Calon di Pilgub DKI 2017 Persiapkan Diri Hadapi Debat
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Debat calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2017 akan digelar KPU DKI pada 13 Janurai, 27 Januari, dan 10 Februari tahun depan. Namun mulai dari saat ini, para calon sudah mengasah kemampuan.

Sekalian, para calon juga tampil pada debat-debat yang digelar oleh stasiun televisi swasta sebelum debat resmi KPU digelar. Ada pula salah satu pasangan calon yang tak ikut debat di televisi dan memilih berlatih debat dengan cara lain.

Pada 9 Desember kemarin misalnya, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni memilih tak ikut acara debat di stasiun Net Tv. Dia menilai debat-debat di televisi, apapun itu, bukanlah debat resmi sehingga tak ada kewajiban untuk mengikutinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada kewajiban bagi paslon manapun termasuk saya untuk menghadiri acara debat selain yang dijadwalkan resmi oleh KPUD," kata Agus Yudhoyono di Beezy Cafe, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (9/12).

Saat itu, Agus lebih memilih menemui pendukungnya sementara debat di televisi berlangsung. Agus merasa tak sampai hati bila membatalkan acara dengan pendukungnya hanya demi menghadiri debat di stasiun televisi partikelir.

Agus-Sylvi juga tak menghadiri acara debat diselenggarakan Kompas Tv pada Kamis (15/12) kemarin. Sylvi kemudian mengungkapkan perihal latihan debat yang mereka jalani. Caranya bukan dengan debat seperti biasa, namun mereka berlatih dengan cara mengahadapi keluhan-keluhan langsung dari masyarakat yang mereka temui saat berkampanye.

"Latihan saya sudah sering kan. Hampir tiap detik saya latihan terus. (Ditanya warga) 'Bu Sylvi ini gimana', itu saya latihan," kata Sylvi di Rawasari, Jakarta Pusat, Jumat (16/12).

Calon gubernur nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) , punya penilaian lain. Dia berpandangan debat-debat di stasiun televisi adalah ajang pemanasan menuju debat KPU usai tahun baru nanti. Dalam debat di televisi, sudah ada lawan tanding alias sparring partner yang berguna sekali untuk latihan.

"Makanya debat di TV itu supaya ada sparring partner saja. Jadi lawan saya tahu, orang ini (Ahok) masih seperti dulu apa sudah berubah," kata Ahok dalam acara rapat kerja pelantikan Bappilu Partai Hanura di Hotel Sunlike Sunter, Jakarta Utara, Minggu (11/12).

Ahok berujar setiap langkah yang dia jalankan dalam debat adalah langkah yang terukur, bak petinju yang selalu memperhitungka tinjunya untuk mencapai sasaran dengan jitu. Namun demikian, Ahok mengakui gayanya memang ceplas-ceplos tanpa ada orang lain yang bisa mengontrol. Dia tidak bisa berubah menjadi orang yang penyabar.

"Karena kalau saya terus berusaha sabar, akan lebih banyak orang yang nantang dan mencela saya," kata Ahok.

Tandemnya, yakni cawagub Djarot Saiful Hidayat, mengaku melengkapi gaya Ahok. Bila Ahok punya karakter lugas dan tega, maka Djarot punya karakter Jawa yang terkontrol namun kadang tidak tegaan. Kelemahan Djarot bisa ditutupi oleh Ahok. Maka debat yang mereka lakoni bakal ciamik dengan kekuatan seperti ini.

"Saya juga punya kelemahan, enggak tegaan. Tapi beliau (Ahok) sangat tegaan," ujar Djarot usai acara debat acara Kompas Tv di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016).

Meski begitu, lanjut Djarot, Ahok sudah belajar untuk lebih lunak dan santun akhir-akhir ini. Intinya, kelemahan-kelemahan di diri mereka bakal diperbaiki.

Pasangan calon nomor urut 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno benar-benar serius menghadapi debat-debat di televisi. Bahkan Sandiaga disiplin berlatih debat sebelum berlaga di depan sorot kamera.

Seperti pada Kamis (15/12) kemarin, saat itu Sandiaga berada di Pasar Kober, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sedang menjalani rangkaian kampanyenya. Dia mengungkapkan akan segera berlatih debat.

"Setelah ke warga sekali lagi, saya bergabung dengan Mas Anies, persiapan latihan debat," kata Sandiaga kemarin.

Dia menyatakan, latihan debat itu juga memuat penajaman isu yang mereka usung. Misalnya masalah lapangan pekerjaan, pendidikan, dan program lainnya. Selain itu, tak ada persiapan khusus.

Anies-Sandiaga mendapat masukan dari ahli komunikasi perihal bahasa tubuh yang mereka tampilkan saat debat di televisi. Hasilnya ternyata positif. Bahasa tubuh, menurutnya, adalah aspek penting saat debat. Memang mereka sempat terlihat canggung di awal-awal debat namun kemudian mereka berhasil mengatasinya.

"Ada beberapa usulan dari bahasa tubuh, bahwa 70 persen dari komunikasi dan debat itu adalah di bahasa tubuh. Di awal-awal kami memang terlihat agak canggung, agak terburu-buru," kata Sandiaga di Recapital Building, Jakarta Selatan, Jumat (16/12). (dnu/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads