Tanggapi Program Anies-Sandiaga, Ahok: Cetak Pengusaha Enggak Gampang

Dinamika Pilgub DKI

Tanggapi Program Anies-Sandiaga, Ahok: Cetak Pengusaha Enggak Gampang

Aditya Mardiastuti - detikNews
Jumat, 16 Des 2016 16:10 WIB
Tanggapi Program Anies-Sandiaga, Ahok: Cetak Pengusaha Enggak Gampang
Foto: Niken Purnamasari/detikcom
Jakarta - Calon Gubernur (cagub) DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggapi program lawannya dalam Pilgub DKI 2017, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Menurut pria yang karib disapa Ahok itu, perlu banyak modal untuk bisa mencetak 200 ribu pengusaha muda.

"Kamu kalau buat program pengusaha 200 ribu orang, di dalam statistik baik di dunia atau Indonesia ya, apalagi Indonesia itu maksimal berhasil hanya 10 persen," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2016).

Ahok kemudian merinci jika tingkat keberhasilan maksimal 10 persen, maka dibutuhkan 200 juta calon pengusaha yang dibina. Sementara, modal yang dibutuhkan untuk 1 juta orang pengusaha saja sudah tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kamu mau menghasilkan 200 ribu pengusaha, 200 juta calon, perhatiannya gimana, modalnya gimana? 2 juta orang kamu modalin sejuta saja, modalin Rp 2 triliun lho. Tapi kalau modal usaha Rp 10 juta, kalau Rp 20 juta pelatihan tok, belum modal ini," jelas dia.

Baca Juga: Sandi Targetkan Tahun Depan Lahir 200 Ribu Pengusaha di DKI, Begini Caranya

Ahok mengklaim dari pengalamannya tingkat keberhasilan tertinggi hanya 10 persen dari yang dibina. Dia menyinggung program tersebut merupakan janji manis di kala kampanye.

"Makanya kami mengatakan pengalaman kami itu enggak masuk akal pekerja 200 ribu, kampanye sih oke ya bilang sama semua orang," sebutnya dia.

Ahok kemudian mencontohkan selama ini pemda juga memberikan pelatihan bagi masyarakat. Dia mencontohkan di rumah susun (rusun) sedang diadakan pelatihan wirausaha bagi ratusan ibu-ibu.

"Contoh ibu-ibu di Rusun Tambora yang rajin sudah jadi pengusaha konveksi dimodalin alat, dijamin dibeli kembali, dia sudah jadi pengusaha. Makanya seleksinya bertahap," bebernya.

"Hari ini latihan buat roti rusun 400-500 orang, yang berhasil paling 40, bertahap," sambungnya.

Ahok kemudian memaparkan program budidaya yang dijalankannya pada selama tahun anggaran 2014 dan 2015 hanya ada dua orang yang berhasil. Sementara tahun ini dia ada delapan orang sarjana yang menjalankan program budidaya.

"Untuk budidaya, 2014 hanya 1 berhasil, 2015 hanya 1 yang berhasil. 2016 saya coba 8 sarjana saya enggak tahu berhasil gak. Tapi 1 yang berhasil 3-4 ton/tahun," sambung dia.

Dengan begitu Ahok menyimpulkan mencetak pengusaha tidak mudah. Berdasarkan pengalamannya dia mengingatkan 5 persen dari total binaan berhasil saja sudah bagus.

"Jadi cetak pengusaha itu enggak gampang, pencapaian dunia hanya 10 persen, kita 5 persen sudah hebat karena dia membuka lapangan kerja. Yang penting kreatif itu harus didorong," bebernya.

Ahok menyebut Pemprov sudah mengkonsep beberapa program yang mendukung wirausaha seperti smart city, diklat UMKM dan wisata alam. Ahok yakin pembangunan Jakarta yang lebih tertata menjadikan warganya memilih jadi pengusaha.

"Saya yakin orang Jakarta asal infrastruktur IT baik, infrastruktur baik dan tata fasilitas baik dia lebih milih jadi pengusaha. Kita juga membuka banyak tempat wisata, waduk kami jadikan wisata," ungkapnya.

Hal itu jadi salah satu strategi Ahok untuk menambah obyek wisata. Apalagi sektor pariwisata mendorong munculnya ekonomi kreatif.

"Orang jual kuliner, kuliner kami jamin sertifikasi BPOM harusnya semua bisa kerja," kata dia.

Ahok sendiri mengaku melakukan revisi pada tata ruang kota. Menurut dia, di masa depan tata kota yang multifungsi menjadi kebutuhan masyarakat.

"Kami revisi tata ruang. Konsep lama itu salah usaha sama rumah dipisah-pisah, padahal kita pengennya kota yang maju itu semua multifungsi. Hiburan disitu, olahraga disitu, orang tidak banyak bergerak. Kok ini semua dibatasi, DPRD batasi," pungkas dia.

(ams/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads