Ahok: Banyak yang Ingin Tebang Orang 'Terlalu Lurus'

Dinamika Pilgub DKI

Ahok: Banyak yang Ingin Tebang Orang 'Terlalu Lurus'

Aditya Mardiastuti - detikNews
Jumat, 16 Des 2016 13:08 WIB
Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom
Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut banyak pihak yang membenci dirinya. Pria yang karib disapa Ahok itu mengibaratkan dirinya sebagai sebuah pohon yang memiliki batang lurus.

"Elu terlalu lurus sih makanya orang banyak ingin tebangin lu," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2016).

Hal itu disampaikannya saat memaparkan strategi suksesnya menekan laju inflasi hingga 2 persen sementara tingkat nasional 3 persen. Dia menyebut usaha itu sukses karena sinergi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"November ini inflasi kita baru 2 persen padahal nasional 3 persen lebih. Kami memerankan BUMD dengan baik," urai dia.

Ahok menyebut pemerintah daerah (Pemda) DKI selain rutin melakukan operasi pasar, pemda sedang membangun pasar perkulakan. Sehingga masyarakat bisa membeli sembako dengan harga murah apalagi bumbu dapur seperti bawang merah dan cabai yang harganya seringkali melangit.

"Bawang merah dan cabai merah, bumbu, itu kacau. Bumbu terpengaruh, kami punya Dharma Jaya kami punya stok. Kami bangun perkulakan makro, cocok. Awal tahun di Terminal Bantar Gebang," urai Ahok.

Dia akan membatasi pembelian di perkulakan supaya tidak merusak pasar ekonomi di Jakarta. Ahok memastikan warga Jakarta yang memiliki gaji standar UMP akan menjadi anggota.

"Itu saya batasi supaya tidak merusak ekonomi Jakarta. Kami tidak mau menaikkan harga, dengan KJP, UMP baru jadi anggota seperti naik bus, guru-guru agama. Siapa pun yang penghasilan dibawah UMP jadikan anggota, supaya dia mendapatkan seluruh kebutuhannya dengan harga kulakan," bebernya.

Ahok kemudian menyinggung soal beras raskin. Dia menyebut ada pemborosan Rp 25-26 triliun uang negara untuk membeli beras yang kualitasnya rendah.

"Beras raskin saya enggak tahu untungnya berapa, berasnya jelek, masyarakat menghabiskan uang. Makanya saya bilang ke Pak Jokowi duit Rp 25-26 triliun itu dibagi langsung saja ke yang membutuhkan," jelas dia.

Ahok menyebut pemda DKI menjual aneka jenis beras mulai dari merk FS hingga beras japonika yang standarnya terjamin. Ahok mengibaratkan perhitungan membagi uang langsung kepada masyarakat dengan catatan uang itu hanya bisa untuk membeli beras.

"Kalau misal saya penerima beras raskin uang ini saya boleh enggak pengen beli beras japonika sebulan sekali. Boleh dong," kata dia.

Dengan begitu masyarakat dipastikan mendapat beras dengan kualitas baik. Mantan Bupati Belitung Timur itu kemudian menyindir pemain beras raskin yang secara langsung menjadi bangkrut.

"Jadi enggak beli beras jelek, bangkrut enggak? Mungkin dia juga benci sama saya. Dengan begini bisnis inflasi bisa kita jaga," kata Ahok yang disambut tepuk tangan.

(ams/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads