Beda Pengakuan Kerabat Dora Natalia Vs Aiptu Sutisna Soal Pemicu Pencakaran

Beda Pengakuan Kerabat Dora Natalia Vs Aiptu Sutisna Soal Pemicu Pencakaran

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Kamis, 15 Des 2016 09:20 WIB
Beda Pengakuan Kerabat Dora Natalia Vs Aiptu Sutisna Soal Pemicu Pencakaran
Foto: Dokumentasi detikcom
Jakarta - Pegawai Mahkamah Agung (MA) Dora Natalia Singarimbun dan Anggota Satuan Patroli dan Pengawalan (Patwal) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Aiptu Sutisna punya versi berbeda tentang pemicu insiden pencakaran. Aiptu Sutisna mengaku Dora memaki-makinya tanpa sebab. Sedangkan Dora, melalui kerabatnya, mengklaim kakinya diinjak Sutisna.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa 13 Desember 2016. Aiptu Sutisna menceritakan kejadian berawal saat dirinya bertugas melakukan pengaturan dan penjagaan di busway di Jl Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Kondisi jalanan di kawasan itu macet apalagi ada galian gorong-gorong.

Sekitar pukul 09.00 WIB, kata Sutisna, arus lalu lintas sudah mulai mencair. Sutisna masih berdiri di jalan tersebut untuk melakukan pengaturan lalu lintas. "Kemudian ada mobil Xenia berhenti persis di depan saya, dia buka kaca sebelah kanan, dia teriakin saya "eh a**** kalau mau berdiri jangan di depan sana"," tutur Sutisna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dora kembali berteriak dengan melontarkan perkataan kasar kepadanya. Sutisna kemudian meminta Dora untuk mengklarifikasi cacian terhadapnya. Ketika Dora hendak masuk ke dalam mobil dan membuka pintu mobil, Sutisna kemudian mengambil kunci mobilnya.

Setelah kunci mobilnya diambil, Dora semakin emosi. Dia lalu menarik kerah seragam Surisna yang dilapis rompi. Sutisna tidak melawan dan memilih masuk ke jalur busway. Dora tambah emosi dan mengejarnya. Di jalur busway Dora menarik seragam Sutisna untuk meraih kunci mobil yang dipegang Sutisna, hingga rompinya rusak dan tanda kepangkatan Sutisna copot. Peristiwa itu direkam dan videonya menjadi viral di media sosial.

Lain Aiptu Sutisna, lain pula pengakuan Dora. Lewat adiknya Desi Singarimbun, Dora Natalia angkat bicara alasannya 'menyerang' Aiptu Sutisna. Desi Singarimbun melalui akun Instagram-nya @desisingarimbun seperti dilihat detikcom, Rabu (14/12/2016), menuliskan bahwa Dora awalnya hanya ingin menegur polisi lalu lintas (polantas) yang bertugas di jalan raya yang lancar. Menurut cerita Desi, setelah ditegur, polantas tersebut menghadang dan mengambil kunci mobil Dora tanpa membuat surat tilang.

Lalu Dora turun dari mobil dan berusaha mengambil kunci mobil. Desi menilai, tindakan mengambil kunci itulah yang terlihat seakan Dora sedang mencakar Aiptu Sutisna.

Tak hanya itu, Desi menyebut Aiptu Sutisna menginjak kaki Dora. Namun, masih kata Desi, aksi menginjak itu tak direkam oleh rekan polisi Aiptu Sutisna yang saat itu berada di lokasi.

Buntut dari pengakuan berbeda Dora Natalia dan Aiptu Sutisna, Badan Pengawas MA dan kepolisian terus menyelidiki insiden tersebut. Badan Pengawas MA berencana memeriksa Dora Natalia dan memanggil Aiptu Sutisna untuk dimintai klarifikasinya atas peristiwa itu.

Sementara kepolisian telah memeriksa Aiptu Sutisna dan 5 orang saksi, termasuk akan meminta keterangan memanggil Dora Natalia yang diketahui berstatus pegawai eselon IV di MA. Polisi juga mempersilakan Dora Natalia mengadu ke Propam apabila merasa dirugikan.

Mana yang benar?

Berikut 6 kisahnya:

Pengakuan Versi Aiptu Sutisna

Foto: Dokumen Korlantas Polri
Anggota Satuan Patroli dan Pengawalan (Patwal) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Aiptu Sutisna dimaki-maki dan dicakar oleh pegawai Mahkamah Agung (MA) Dora Natalia Singarimbun. Bagaimana awal kejadian tersebut?

Sutisna menjelaskan, pada Selasa (13/12) pagi, dirinya sudah bersiaga melakukan pengaturan dan penjagaan di busway di Jl Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jakarta Timur sejak pukul 06.00 WIB.

Dia memang ditugaskan (BKO) menjadi Satgas TransJakarta untuk melakukan sterilisasi busway.

"Di situ kan ada galian gorong-gorong, sehingga menimbulkan kemacetan setiap paginya. Saya saat itu bertugas bersama dengan Bripda Sudiro dari Satgattur Ditlantas Polda Metro Jaya," terang Sutisna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/12/2016).

Sekitar pukul 09.00 WIB, arus lalu lintas sudah mulai mencair. Sutisna masih berdiri di jalan tersebut untuk melakukan pengaturan lalu lintas.

"Kemudian ada mobil Xenia berhenti persis di depan saya, dia buka kaca sebelah kanan, dia teriakin saya "eh a**** kalau mau berdiri jangan di depan sana"," tutur Sutisna menceritakan kejadian itu.

Semula Sutisna tidak menghiraukan makian tersebut karena menganggap teriakan yang dikeluarkan bukan ditujukan kepadanya. Namun Dora kembali berteriak dengan melontarkan perkataan kasar kepadanya.

"Eh ternyata dia manggil lagi "eh...(kata-kata kasar) saya ngomong sama elu" oh maaf ibu kenapa ibu marah-marah pagi-pagi, marah-marah sama saya, apa saya salah sama ibu?," ujar Sutisna.

Bukannya berkata sopan, Dora makin memaki Sutisna dan mengumpatnya . "'Iya elu bego, enggak punya otak, tolol', semua kata-kata kotor dari mulutnya si ibu," kata Sutisna menyebutkan makian Dora.

Sutisna lalu ke depan mobilnya untuk memfoto pelat nomor mobil yang dikemudikan Dora. "Saya ke depan bermaksud dokumentasikan pelat nomor dia untuk foto, dia main ambil HP saya," sambungnya.

Rekaman video kejadian tersebut beredar viral di media sosial. Video tersebut direkam oleh Sudiro. Cerita di atas itu, belum sempat direkam oleh Sudiro.

"Setelah ambil HP saya dia bilang "saya orang Mahkamah Agung, handphonemu saya sita, nanti kamu ambil di Mahkamah Agung". Kalau ibu mau ambil silakan ambil saja, orang HP saya jelek," katanya.

Sutisna kemudian meminta Dora untuk mengklarifikasi cacian terhadapnya. Ketika Dora hendak masuk ke dalam mobil dan membuka pintu mobil, Sutisna kemudian mengambil kunci mobilnya.

"Saya keukeuh pengen klarifikasinya. Setelah saya ini, dia mau ninggalin saya, dia buka pintu mobil, ya saya ambil koncinya saya bilang tolong ibu klarifikasi dulu ke saya," lanjutnya.

Setelah kunci mobilnya diambil, Dora semakin emosi. Dia lalu menarik kerah seragam Surisna yang dilapis rompi. Sutisna tidak melawan dan memilih masuk ke jakur busway.

Dora tambah emosi dan mengejarnya. Di jalur busway Dora menarik seragam Sutisna untuk meraih kunci mobil yang dipegang Sutisna, hingga rompinya rusak dan tanda kepangkatan Sutisna copot.

"Setelah dia puas mukulin saya, saya sempat ngomong--itu rekaman video udah habis--ibu sudah puas maki-maki saya, marahin saya, mukulin saya, kalau memang sudah puas silakan. Tapi kalau belum puas silakan, saya tidak akan melawan sedikit pun, silakan ibu lampiaskan emosi ibu, kekecewaan ibu sama polisi cukup sama saya saja jangan ke orang lain," beber Sutisna.

Tapi bukannya berhenti, Dora, menurut Sutisna kembali memukuli dia. Sutisna lantas menenangkan Dora hingga akhirnya Sutisna menyerahkan kembali kunci mobil tersebut kepada Dora.

"Mungkin sudah capek, mukulin saya dan saya juga tidak mau melawan akhirnya ibu sudah puas kalau sudah puas dan merasa sudah tenang jiwa ibu, ini kunci saya kembalikan. Akhirnya kunci saya kembalikan," terang Sutisna.

Setelah kunci mobilnya dikembalikan, Dora pun pergi meninggalkan Sutisna. Saat itu, handphone milik Sutisna yang masih dia pegang, dibuang ke jalur busway.

"Setelah saya kembalikan kuncinya, si ibu itu pergi, mungkin dia sadar, handohone saya masih sama dia, akhirnya dia lempar ke jalur TransJakarta," kata Sutisna.

Aiptu Sutisna Tak Tilang Dora Natalia dan Memaafkan

Foto: Dok. Istimewa
Sutisna tidak bermaksud menilang Dora. Sebab Dora, menurutnya, tidak melakukan pelanggaran lalu lintas.

"Tidak melanggar dan tidak salah, makanya saya tidak memberhentikan. Masa saya mau memberhentikan orang yang tidak salah," kata Sutisna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/12/2916).

Dia telah memaafkan Dora atas insiden tersebut. "Kalau pribadi saya, sebesar apapun kesalahan orang, kalaupun orang itu tidak meminta maaf itu pasti akan saya maafkan. Jadi saya tidak akan bersikeras tidak memaafkan, saya akan memaafkan ibu Dora mugkin karena satu, dia itu khilaf, atau mungkin beliau itu ada masalah," ujar Sutisna.

Meski telah membuka pintu maaf, namun Sutisna melaporkan tindakan Dora itu ke Polres Jakarta Timur. Sutisna merasa profesinya dilecehkan. "Cuma kenapa saya laporkan, (karena) saya ngerasa kok baju saya dihina," ucapnya dengan nada bergetar.

Pengakuan Versi Dora

Foto: Dokumen Korlantas Polri
Aksi Dora Natalia Singarimbun yang memaki dan mencakar polisi lalu lintas Aiptu Sutisna pada Selasa lalu (13/12) menuai banyak kritikan. Tindakan pegawai Mahkamah Agung (MA) itu menjadi viral dan sontak membuatnya di-bully di media sosial.

Melihat banyaknya komentar negatif terhadap Dora Natalia, kerabatnya tidak tinggal diam. Seorang bernama Desi Singarimbun turut memberikan klarifikasi terkait tindakan Dora. Desi mengaku sebagai adik Dora. Di akun media sosialnya, ada foto-foto Desi berdua dengan Dora mengenakan baju KORPRI. Ada juga foto Desi berpose di depan gedung Mahkamah Agung.

Desi Singarimbun memberikan pembelaan untuk Dora melalui akun Instagram @desisingarimbun seperti dilihat detikcom, Rabu (14/12/2016). Menurut Desi, kakaknya hanya ingin menegur polisi lalu lintas yang saat itu berada di jalan yang lancar.

Desi mengatakan bahwa polisi yang saat itu bertugas, yaitu Aiptu Sutisna, menghadang dan mengambil kunci tanpa membuat surat tilang. Namun Desi mengakui bahwa Dora memang mudah marah.

"Bapak Ibu yang terhormat terima kasih atas kritikan manisnya, saya hanya ingin sedikit menceritakan kejadian di TKP versi kakak saya Dora Natalia Singarimbun. Kakak saya menegur polisi karena berdiri di jalan yang lancar dan mengatakan 'Pak, kalau mau mengatur lalu lintas di tempat yang macet jangan yang di jalan yang lancar', tapi polisi malah menghadang dan mengambil kunci mobil tanpa membuat surat tilang, (memang kakak saya orangnya tempramen)," tulis Desi Singarimbun kemarin, Selasa (13/12/2016).

Desi menulis bahwa sang kakak sebenarnya ingin mengambil kunci mobil namun terlihat seakan sedang mencakar sang polantas.

"Akhirnya kakak saya turun dari mobil dan meminta kunci mobil dan dibuatkan surat tilang kalau memang didapati kesalahan berlalu lintas, tapi si polisi tidak kasih malahan polisi yang satu mengambil kesempatan dengan merekam kejadian di saat kakak saya berusaha menggapai kunci yang dipegang polisi, seolah kakak saya mencakar polisi," sambungnya.

Dia tidak memungkiri bahwa sang kakak mungkin memiliki kesalahan namun dia berharap masyarakat tidak menghakimi sang kakak.

Kaki Dora Natalia Diinjak Aiptu Sutisna

Foto: dok. Instagram
Kerabat Dora Natalia memberikan penjelasan atas insiden yang terjadi antara Dora dan Aiptu Sutisna Selasa pagi (13/12) lalu. Mengaku sebagai adik Dora, Desi Singarimbun membeberkan alasan sang kakak 'menyerang' Aiptu Sutisna.

Desi Singarimbun melalui akun Instagram-nya @desisingarimbun seperti dilihat detikcom, Rabu (14/12/2016), menuliskan bahwa Dora awalnya hanya ingin menegur polisi lalu lintas (polantas) yang bertugas di jalan raya yang lancar. Menurut cerita Desi, setelah ditegur, polantas tersebut menghadang dan mengambil kunci mobil Dora tanpa membuat surat tilang.

Lalu Dora turun dari mobil dan berusaha mengambil kunci mobil. Desi menilai, tindakan mengambil kunci itulah yang terlihat seakan Dora sedang mencakar Aiptu Sutisna.

Tak hanya itu, Desi menyebut Aiptu Sutisna menginjak kaki Dora. Namun, masih kata Desi, aksi menginjak itu tak direkam oleh rekan polisi Aiptu Sutisna yang saat itu berada di lokasi.

"Sayangnya saat polisi mengembalikan kunci mobil kakak saya sambil menginjak kaki kakak saya yang tanpa sepatu dengan sepatu boot polisi, itu tidak direkam oleh temannya," tulis Desi Singarimbun di akun Instagramnya, Selasa (13/12/2016).

Desi tidak memungkiri bahwa sang kakak memang memiliki temperamen tinggi. Dia sadar Dora Natalia memiliki kesalahan namun berharap masyarakat tidak menghakimi sang kakak.

"Tapi ya itu lah sehebat apapun kita tetap kita manusia biasa yang lemah di mata Tuhan. Saya pribadi tetap menilai kakak saya ada kesalahan tapi tidak untuk kita hakimi," tambah Desi Singarimbun.

Polisi: Silakan Dora Lapor ke Propam

Foto: Dok. Istimewa
Melalui kerabatnya, Dora Natalia Singarimbun mengaku kakinya diinjak setelah kunci mobilnya dikembalikan oleh Aiptu Sutisna.

"Ya silakan melapor ke Propam kalau merasa dirugikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono kepada wartawan saat ditemui di ruangannya, Jakarta, Rabu (14/12/2016).

Argo mempersilakan Dora untuk melapor ke Propam agar kebenarannya bisa ditelusuri. Tetapi Argo memastikan, bahwa Sutisna memperlakukan Dora dengan humanis, tanpa ada perlawanan.

"Wong dia diunyeng-unyeng aja diam saja, kan kita juga ada saksi juga," imbuhnya.

Dalam kasus ini, polisi telah memeriksa lima saksi. Polisi juga berencana meminta keterangan Dora

Badan Pengawas MA Periksa Dora dan Panggil Aiptu Sutisna

Foto: Sosok Dora Natalia (Dok Istimewa)
Badan Pengawas (Bawas) MA akan memeriksa Dora Natalia Singarimbun terkait video Dora vs Polantas.

"MA serahkan kasus ini ke Bawas untuk meneliti dan memproses bersangkutan sejauh mana dan apa kesalahannya," ujar Jubir MA, hakim agung Suhadi, saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (15/12/2016).

Pemeriksaan di Bawas ini untuk membuktikan sejauh mana kesalahannya atau bisa saja Dora tidak melakukan kesalahan. Namun Suhadi tidak bisa memberi tahu kapan proses pemeriksaan ini dilakukan.

Tidak hanya memeriksa Dora, Badan Pengawas MA akan meminta keterangan Aiptu Sutisna untuk diklarifikasi soal video tersebut.

"Kalau sebetulnya perlu bisa (dipanggil) tapi sifatnya untuk konfirmasi atau klarifikasi," ujar Suhadi.

Suhadi mengatakan pemanggilan kepada Sutisna tergantung dari pemeriksaan Dora. Yang jelas, Bawas MA akan mendengar penjelasan Dora terlebih dahulu. "Pemanggilan itu tergantung nanti dari mana pengembangannya," ucapnya.

Halaman 2 dari 7
(aan/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads