Hal itu dikatakan Bontor Tobing, penumpang Lion Air JT 0866 rute Jakarta-Palangkaraya yang mendarat pada Rabu (14/12/2016) pukul 13.30 WIB di Bandara Tjilik Riwut.
"Mau ke taxiway dan manuver berbelok, bannya tersangkut di aspal. Awak kabin menginformasikan bahwa ban pesawat kandas di aspal yang basah, menunggu kendaraan untuk menarik ke taxiway selama 20 menit, namun ini sudah 1,5 jam dalam pesawat," jelas Bontor Tobing yang dihubungi detikcom, Rabu ini pukul 15.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi waktu ditarik mesinnya masih nyala. Kemudian kelihatannya mesinnya dimatikan. AC-nya sih masih ada namun sudah tidak terasa dingin lagi," tutur dia.
Bontor berharap, pihak Bandara Tjilik Riwut dan Lion Air mendahulukan evakuasi penumpang, yang menurutnya, sudah pada kelaparan di atas pesawat.
"Ini jam makan siang sudah lewat. Penerbangan ini kan tidak dikasih makan siang," jelasnya.
Dari foto yang dikirimkan Bontor, sudah ada mobil pemadam kebakaran dan ambulans yang mendekati pesawat.
Informasi Bontor ini dikonfirmasikan oleh Kepala Biro Informasi dan Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S Ervan.
"JT 866 dengan nomor registrasi PK-LGQ mengeblok runway," demikian konfirmasi Bambang meneruskan laporan dari koleganya di Bandara Tjilik Riwut.
Pada saat melakukan putaran 180 turn back track to apron, pilot melaporkan stuck on the runway. "Hasil investigasi sementara akibat pekerjaan overlay tidak melakukan tappering sempurna sehingga pesawat tidak dapat bermanuver normal," jelas Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima pukul 16.00 WIB. (nwk/try)











































