"Kita berharap penegakan hukum itu didasari pada fakta dan alat bukti dan penegakan hukum tidak boleh didasari pada kebencian, dendam. Kalau didasari pada fakta hukum dan alat bukti, sehingga hukum tidak menjadi sewenang wenang," kata Abraham Samad usai sidang Dahlan Iskan di Pengadilan Tipikor Surabaya di Juanda, Sidoarjo, Selasa (13/12/2016)>
Ia juga berharap para penegak hukum, termasuk yang ada di persidangan kasus Dahlan Iskan benar benar melakukan proses hukum didasari alat bukti serta fakta hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada dikatakan Effendi Ghazali yang mengajak seluruh yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi Dahlan Iskan untuk tetap berpikir jernih sehingga dapat berpikir benar. "Saya bukan ahli hukum tapi saya agak memahami garis bawahi tanpa sepengetahuan DPRD itu sudah," ungkap Effendi.
Sedangkan Faisal Basri enggan mengomentari kasus Dahlan Iskan. Ia memilih memeberi dukungan moral karena dirinya sangat mengenal mantan Menteri BUMN yang sangat tegas dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Yang saya ingat pada tugas tugas saya, pak Dahlan itulah yang pertama kali membubarkan Petral. Nah itu tidak ada satupun pejabat yang berani. Selalu teringat terngiang-ngiang waktu itu, tugas saya lanjutkan saat memimpin tim tata kelola migas. Secara moral sangat mendukung upaya mencari keadilan yang dicari Pak Dahlan," ujar Faisal. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini