Disposal dipimpin langsung oleh Komandan Detasemen C Pelopor Madiun AKBP Ary Nyoto Setiawan pada Senin (12/12/2016). Bahan kimia berupa zat triacetone triperoxide (TATP) yang dimusnahkan tersebut berdaya ledak tinggi (high Explosive).
Karena dalam suhu terlalu panas atau terkena gesekan, bahan tersebut akan mudah meledak, sehingga proses peledakannya dilakukan di Markas Brimob di Madiun, bukan di Labfor Gegana Polda Jatim maupun di Mabes Polri di Jakarta.
"Ini termasuk high explosive. Jadi kalau sudah dalam bentuk bom, sudah ada casing atau isinya, akan lebih dahsyat lagi efeknya," ujar AKBP Ary Nyoto pada wartawan.
Ditambahkan Ary, jenis bahan peledak ini memang sangat berbahaya dan sangat renan, apalagi diolah secara manual bukan pabrikan. Sifatnya bukan stabil melainkan labil.
Bahan-bahan peledak tersebut ditemukan di rumah KF. Ia merupakan terduga teroris yag ditangkap Densus 88 Mabes Polri pada Minggu (11/12) pagi di dekat palang pintu kereta api. Saat ini KF sudah diamankan di Jakarta.
Sebelumnya Mabes Polri telah menyebutkan bahwa KF berperan sebagai perakit bom. KF berstatus sebagai mahasiswa. (bag/bag)