Musala darurat tersebut dibangun warga di halaman musala yang runtuh. Pembangunan dilakukan dengan menggunakan sisa-sisa reruntuhan bangunan.
"Jadi karena kami warga butuh tempat ibadah, makanya kami membangun dulu musala darurat di sini. Biar kita bisa tetap salat berjamaah," ujar imam musala Teungku Amirudin Azis di lokasi pembangunan, Sabtu (10/12/2016).
![]() Warga di Kampung Rhieng Krueng, Pidie Jaya, mulai membangun kembali musala yang runtuh akibat gempa |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musala darurat tersebut dulunya merupakan pendopo tempat warga melakukan pengajian. Bangunan berbentuk rumah panggung tersebut kini direnovasi untuk dijadikan musala.
"Jadi dulunya ini tempat pengajian, ibu-ibu biasa mengaji di sini sama-sama. Anak-anak juga kalau sore biasanya belajar mengaji di sini," jelasnya lagi.
![]() Warga di Kampung Rhieng Krueng, Pidie Jaya, mulai membangun kembali musala yang runtuh akibat gempa |
Masjid yang kini runtuh akibat gempa, dikatakan Amirudin dulunya biasa dipakai 100 sampai 150 jamaah saat salat berjamaah. Meski musala darurat tersebut belum mencukupi, namun warga berharap pembangunan kembali musala segera dirampungkan.
"Musala darurat ini paling mencukupi puluhan orang. Ini kami bangun ada juga bantuan dari dana desa. Ya semoga musala kami yang runtuh segara dibangun lagi menjadi lebih besar," harapnya.
![]() Warga di Kampung Rhieng Krueng, Pidie Jaya, mulai membangun kembali musala yang runtuh akibat gempa |
Kekompakan terlihat antara warga dan aparat dalam pembangunan musala darurat tersebut. Kaum ibu tampak memasak makanan dan minuman untuk kaum pria yang sedang bekerja membangun musala.
(fdn/fdn)