"Itu (Rp 400 juta) memang semua saya mampunya segitu. Itu saya dari uang pribadi semua," kata Anies di posko pemenangan di Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2016).
Dana kampanye yang berhasil dikumpulkan Anies-Sandi hingga saat ini sebesar Rp 19,08 miliar. Namun, sudah Rp 19,03 miliar yang dikeluarkan. Penerimaan dana kampanye berasal dari Anies, Sandi, Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta satu perusahaan swasta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal dana dari perusahaan, Sandiaga menyebut itu berasal dari gabungan perusahaan yang dimiliki pendukung keduanya. Dana itu bukan dari perusahaan miliknya.
"Itu dari gabungan perusahaan yang dimiliki pendukung yang ikut mendukung Anies-Sandi. Jadi bukan milik sendiri, datanya ada bisa dilihat nanti ke timses," ujar Sandiaga.
Dari pengeluaran sebesar Rp 19,03 miliar tersebut, pengeluaran terbesar digunakan untuk pertemuan tatap muka sebanyak 39 persen. Sementara itu, 36 persen untuk distribusi alat peraga kampanye, 12 persen dialokasikan ke sejumlah pos, 12 persen untuk membiayai rapat, dan empat persen untuk desain alat peraga.
Meski laporan tahap kedua paling lambat diserahkan 20 Desember nanti, namun Anies dan Sandiaga bakal menyerahkannya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI dalam waktu dekat. Langkah itu disebut sebagai bentuk transparansi.
(imk/fdn)











































