Pria asal Flores, Nusa Tenggara Timur itu bersedia turun pada Jumat (9/12/2016) pukul 09.30 WIB tadi. Dia memanjat baliho karena kecewa atas penanganan hukum kasus kematian keponakannya.
"Saya kecewa dengan kematian keponakan saya namanya David Natalis, siswa kelas 2 STM di sana. Saya sudah ke polisi di sana tapi tidak dituntaskan," kata Agustinus di Mapolsek Tanjung Duren, Jakarta Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agustinus menjelaskan, dia ingin menjual ginjalnya seperti kalimat yang dituliskannya di spanduk. Agustinus baru akan pulang ke Flores jika ada Komnas HAM dan Komnas Perlindungan Anak memberi kepastian akan membantu kasusnya.
"Saya mau jual ginjal karena biaya hidup di sini (Jakarta) sudah habis," ujarnya. (idh/dha)