Pekanbaru - Perbuatan Gribaldi sungguh tak terpuji. Sebagai polisi berpangkat perwira pertama, anggota Polda Jambi itu justru menghabisi masyarakat yang harus diayominya. Tak tanggung-tanggung, ada 7 nyawa yang ditembak dengan pistol dinasnya.Menurut Kapolda Riau Brigjen Pol S Damanhuri pada detikcom di ruang kerjanya di Mapolda Riau, Jl Sudirman, Pekanbaru, Kamis (7/4/2005), dari 7 orang yang menjadi korban tindakan biadab Gribaldi, 5 di antaranya dibunuh di wilayah hukum Riau. Berikut kronologi pembunuhan berantai oleh Gribaldi:Pembunuhan pertama dilakukan tersangka pada tahun 1999 dengan korban
Rusdi Hutahuruk (44) warga Medan. Rusdi yang bekerja sebagai sopir dibunuh di Bangan Batu, Kabupaten Rokan Hilir- Riau.Motifnya, Rusdi selalu mengejek tersangka sebagai WNI keturunan Cina, karena memang Gribaldi wajah dan kulitnya putih seperti WNI keturunan. Merasa tersinggung, ketika korban membuang air kecil, tersangka membunuh dari belalang dengan pistol jenis revolver special 38, dengan empat kali tembakan..Pada 5 Juli 2002 tersangka kembali membunuh
Gusmarni, warga Jambi. Lokasinya juga di Bagan Batu-Riau. Modusnya, korban ditembak tujuh kali saat buang air kecil. Motifnya, korban menuntut dana santunan suaminya yang meninggal saat kecelakaan kepada tersangka sebanyak Rp 15 juta. Tuntutan ini membuat Gribaldi kesal dan membunuh Gusmarni dengan tujuh tembakan.Pada 5 November 2000, mahasiswi bernama
Yeni Farida (27) juga dibunuh tersangka di Jl Lintas Timur, Kandis Kabupaten Siak-Riau. Hingga kini mayat korban belum ditemukan. Yeni adalah selingkuhan Gribaldi. Yeni menuntut dinikahi karena sudah hamil lebih 3 bulan. Desakan Yeni membuat Gribaldi mata gelap dan membunuh sang pacar.Korban keempat adalah
Nurmata Lily. Perempuan ini adalah istri ketiga Gribaldi dan dihabisi pada Agustus 2003. Gribali membunuhnya karena cemburu. Dia menuding istrinya sering berjalan dengan orang ketiga. Nurmata Lily dibunuh di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan Riau.Pada April 2004, tersangka kembali membunuh
Moh Ali seorang sopir warga Jambi. Keduanya sempat ribut soal urusan rental mobil. Merasa tersinggung, tersangka membunuh korbannya dengan empat kali tembakan di kepala dan dada. "Jadi kita hanya menangani 5 kasus pembunuhan berantai ini. Dua korban lagi menjadi tanggung jawab Polda Jambi," kata Kapolda Riau. Korban yang dibunuh di Jambi adalah
Listi pada akhir 2004. Kepadanya, Gribaldi berjanji mencarikan pekerjaan. Korban lainnya adalah
Ngadimin. Gribaldi dengan Ngadimin adalah mitra dalam urusan percaloan bagi orang yang hendak menjadi bintara polisi. Ngadimin yang juga wartawan salah satu tabloid di Jambi bertugas untuk memungut uang dari setiap mangsanya sebesar Rp 50 juta.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini