Cerita Anies-Sandi Saat Kampanye: Jarang Tidur dan Kepala 'Dijadikan' Kelapa

Blak-blakan Cagub & Cawagub DKI

Cerita Anies-Sandi Saat Kampanye: Jarang Tidur dan Kepala 'Dijadikan' Kelapa

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Rabu, 07 Des 2016 17:06 WIB
Foto: Noval Dhwinuari Antony/detikcom
Jakarta - Pasangan nomor urut tiga dalam kontestasi Pilkada DKI 2017, Anies Baswedan-Sandiaga Uno mempunyai cerita unik selama masa kampanye mereka yang belum banyak diketahui masyarakat. Seperti apa cerita keduanya?

"Pertama soal tidur. Lama tidur gonta-ganti ya. Kadang kita ada meeting bisa sampai jam 1 malam. Jumlah tidur jauh lebih pendek dan lama ketemu keluarga itu berkurang sekali. Biasa Sabtu-Minggu hari keluarga, justru pas kampanye, hari-hari ini yang paling banyak kegiatannya. Ketemu sama anak juga pagi sebelum anak berangkat sekolah. Kalau malam, pulang sudah larut malam," tutur Anies saat Live Streaming blak-blakan dengan pembaca di markas detikcom, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2016).

Berbeda dengan Anies, pasangannya Sandiaga Uno mengatakan kalau jam tidurnya seperti biasa. Dirinya mengatakan bahwa ada hal berbeda yang dialaminya saat tidur dengan kebanyakan orang lainnya. Dia mengaku jarang atau bahkan hampir tidak pernah bermimpi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasa sih, antara 5-6 jam dan nyenyak banget tidurnya. Saking nyenyaknya, aku gak pernah mimpi. Saya gak pernah mimpi. Saya pernah ke ahli tidur. Rupanya kalau kita deep sleep, tidur secara total itu kita istirahat. Tidur 5-6 jam banyak yang bilang ga cukup, itu cukup banget," kata Sandi bercerita.

Sementara Anies mengaku tidak merasa capek dalam berkampanye dan menyapa warga Jakarta. Ini menurutnya karena dia menyapa dan bertemu warga menggunakan hati.

"Capek atau tidak itu perasaan kok, bukan soal fisik. Misalnya kalau Fery (istri Anies) mengajak saya beli baju, belanja. Baru masuk 20 menit udah liat jam lagi, capek banget. Terus gantian saya ajak dia ke toko elektronik, 2-3 jam saya tidak capek, dia capek," ujar Anies

Bedanya adalah hati kita. Ketika hati kita di sana, kita tidak akan capek. Kalau saya suka, saya tak capek. Ini kegiatan bermasyarakat yang nyaman. Tentu kita perllu tidur yang cukup, olahraga tapi pada akhirnya semuanya kembali pada state of mind," imbuhnya.

Lantas, selain curhat tentang jam tidur dan kondisi fisik, adakah cerita Anies ataupun Sandi yang bisa dibilang 'menggelitik'?

"Saya pernah ngalamin, saya seperti pohon kelapa waktu kampanye, kepalanya ditarik kanan dan kiri, masyarakat ekspresif sekali. Yang paling luar biasa itu merasakan anak-anak yang ekspresif kemudian mereka menyampaikan sesuatu itu apa adanya. Kalau sudah sama anak-anak, ada kebahagiaan yang priceless. Saya gendong, saya ajak ngobrol tahu-tahu saya dicium, saya kaget juga. Anak-anak inilah, tapi harusnya mereka tidak hadir. Di kampung tak ada tempat penitipan anak, otomatis bawa anak dan ketemu anak. Ini fans saya bukan ibu-ibu tapi fans saya anak kecil," tutup Anies tersenyum. (GBR/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads