Perayaan Sekaten 2016 di Solo Dimulai

Perayaan Sekaten 2016 di Solo Dimulai

Muchus Budi R. - detikNews
Senin, 05 Des 2016 19:39 WIB
Foto: Perayaan Sekaten 2016 di Solo Dimulai/ Muchus detikcom
Solo - Perayaan Sekaten untuk peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW di Keraton Surakarta dimulai hari ini, Senin (5/12/2016). Perayaan ditandai dengan mulai dibunyikannya gamelan khusus Sekaten. Gamelan akan dibunyikan selama sepekan hingga puncak perayaan sekaten pada 12 Rabiulawal nanti.

Dua perangkat gamelan pusaka Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari, diusung dari tempat penyimpanannya di dalam keraton. Selanjutnya, selama sepekan ditempatkan di dua bangsal khusus gamelan di halaman Masjid Agung Surakarta. Mulai Senin siang, gamelan akan terus dibunyikan hingga Senin siang pekan depan, tepat saat puncak perayaan Sekaten bersamaan dengan 12 Rabiulawal tahun 1438 Hijriyah atau 1950 tahun Jawa.

Perayaan Sekaten 2016 di Solo DimulaiFoto: Perayaan Sekaten 2016 di Solo Dimulai/ Muchus detikcom


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama tujuh hari ke depan, dua perangkat gamelan Sekaten itu akan ditabuh secara bergantian hingga tengah malam dengan melibatkan 22 orang penabuh untuk masing-masing perangkat. Gamelan hanya berhenti ditabuh saat waktu salat saja. Sedangkan khusus hari Jumat, gamelan baru mulai ditabuh setelah waktu Salat Ashar.

Sudah tiga kali perayaan Sekaten di Solo tidak disertai dengan pasar malam. Ketiadaan tradisi pasar malam itu disebabkan karena Alun-alun Utara yang selama ratusan tahun selalu ditradisikan sebagai lokasi keramaian pasar malam Sekaten, saat ini sedang dipakai untuk pasar darurat guna menampung pedagang Pasar Klewer. Ratusan pedagang itu menempati kios-kios darurat di Alun-alun karena Pasar Klewer terbakar dan pembangunannya belum selesai hingga kini.

Perayaan Sekaten 2016 di Solo DimulaiFoto: Perayaan Sekaten 2016 di Solo Dimulai/ Muchus detikcom


"Yang penting gamelan Sekaten tetap bisa dibunyikan dan pada puncak perayaan nanti Grebeg Mulud tetap bisa dilaksanakan. Hal ini karena memang mengingat kondisi Alun-alun Utara yang tidak mungkin bisa dipakai untuk perayaan Sekaten," ujar Wakil Pengageng Sonowilopo Keraton Surakarta, KPA Winarnokusumo.

Meski demikian, bukan berarti Sekaten berjalan ala kadarnya. Kekhasan Sekaten secara tradisi tetap juga hadir melengkapi perayaan yang terbatas itu. Masih juga ada penjual pecut atau cambuk, penjual nginang atau sekapur sirih, endhog amal atau telor asin, celengan tanah, hingga berbagai penganan dan mainan anak-anak.

Perayaan Sekaten 2016 di Solo DimulaiFoto: Perayaan Sekaten 2016 di Solo Dimulai/ Muchus detikcom

Perayaan Sekaten 2016 di Solo DimulaiFoto: Perayaan Sekaten 2016 di Solo Dimulai/ Muchus detikcom
(mbr/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads