Ditegur Pemprov DKI Soal Atribut Parpol di CFD, Panitia: Itu Untuk Perbaikan

Ditegur Pemprov DKI Soal Atribut Parpol di CFD, Panitia: Itu Untuk Perbaikan

Mei Amelia R - detikNews
Senin, 05 Des 2016 19:24 WIB
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta - Pemprov DKI Jakarta juga menegur panitia Parade 'Kita Indonesia' terkait penggunaan atribut partai politik di area car free day, Minggu 4 Desember kemarin. Panitia pun menyatakan teguran itu sebagai masukan dan bentuk perbaikan.

"Kita paham akan aturan tersebut dan untuk itu kita concern kepada bagaimana rangkaian kegiatan berlangsung, tidak boleh ada orasi politik praktis, tidak boleh ada dukung mendukung, tidak ada tuntut-menuntut. Jadi orasi hanya menyapa peserta dan mengingatkan tujuan acara seperti apa," terang panitia aksi Taufik Basari kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/12/2016).

Teguran pun telah diterima pihak panitia. Untuk itu, Taufik menyampaikan terima kasih atas teguran itu sebagai bentuk agar memperbaiki sikap di kemudian hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah terima (teguran dari Pemprov DKI) dan menghargai pihak-pihak berwenang. Kami mengucapkan terima kasih ke polisi, Pemprov dan Dishub terkait hal tersebut. Polisi menegur itu adalah bentuk agar memperbaiki," ucap Taufik.

Menurut Taufik, acara kemarin lebih kepada menonjolkan keberagaman budaya Indonesia. Ia mengklaim, konten aksi sudah sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No 12 Tahun 2016.

"Dalam Pergub tidak boleh ada SARA dan kita mengimbau tidak lakukan itu malah kita mengimbau perdamaian. Rangkaian acara sudah sesuai Pergub," lanjut Taufik yang juga tim advokasi Partai NasDem ini.

Ia kembali menegaskan, meski ada penggunaan atribut parpol, namun kegiatan tersebut tidak berkaitan dengan politik praktis.

"Kita mengakui ada kekurangan terkait atribut. Memang kalau dibilang melanggar, atribut meskipun atribut bukan untuk kampanye, kita tidak membuat pembenaran diri," sambungnya.

Panitia, kata dia, telah memperingatkan pimpinan rombongan untuk membawa atribut parpol. Namun ternyata kenyataan di lapangan, banyak peserta aksi yang membawa atribut parpol.

"Ini (penggunaan atribut parpol) permintaan dari pimpinan rombongan dan terpaksa kami maklumi. Terus ketika tanyakan memungkinkan untuk mengganti kaos, karena waktu tidak bisa mengganti kaos dan membuat identifikasi lain selain logo partai," lanjut dia.

Tidak terkecuali, panitianya juga melarang kepada kader Partai NasDem yang ikut terlibat salam aksi tersebut. "Tapi bisa dilihat kemarin NasDem melarang jangan ada membawa bendera partai dan itu berlangsung walaupun ada satu dua yang kelihatan tapi unsur itu berjalan. Waktu itu banyak yang bawa, tapi kami instruksikan ditaro di mobil dan itu berjalan," tandasnya.

(mei/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads