Kasi Pencegahan BPBD Banten, Uus Koswoyo, menyebut lokasi banjir terparah berada di Desa Citasuk dan Ciseke, Kecamatan Padarincang. Ketinggian air di lokasi ini berkisar 70 cm hingga 1 meter. Air ini berasal dari aliran sungai Cikalumpang.
"Banjirnya di Kecamatan Padarincang dan Cinangka, yang paling parah di Desa Citasuk di sini," ujar Uus saat ditemui wartawan, Senin (5/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Banjir di Serang, Banten, Senin (5/12/2016) |
Sementara itu Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan banjir di Desa Ciseke merupakan kejadian yang berulang setiap tahun.
Banjir terjadi karena sedimentasi di hulu Rawa Danau yang menyebabkan air meluap ke sungai Cikalumpang di sepanjang Kecamatan Padarincang.
"Ini kan kejadian berulang, setiap banjir di sini persoalan inti adalah sedimentasi dari hulu Rawa Danau di sana," kata Tatu kepada wartawan saat meninjau lokasi banjir.
Selain itu, banjir diperparah akibat tembok penahan air di pinggir sungai Cikalumpang yang jebol. Ini yang kemudian masuk ke desa yang berdekatan dengan aliran sungai seperti Ciseke dan Citasuk.
"Kami minta pemerintah pusat tolong selesaikan itu, karena kewenangan mereka. Kita (sudah) mengajukan ke Balai Besar, karena sudah jelas masalahnya," kata Tatu menjelaskan.
![]() Banjir di Serang, Banten, Senin (5/12/2016) |
Pemkab Serang sudah menyiapkan anggaran untuk penanggulangan banjir yang ada di Padarincang khususnya untuk membantu menahan aliran sungai masuk ke daerah pemukiman menggunakan kawat bronjong.
"Kami rencananya akan menggunakan dana tak terduga (TT). Tapi itu terlalu kecil jika melihat permasalahan dari Rawa Danau sampai ke aliran sungai di sini," kata Tatu. (bri/fdn)