"Setiap ada bencana alam atau bencana sosial, maka tolong bupati atau wali kota, kalau memang itu dianggap darurat, segera keluarkan SK Darurat. Dan pada saat yang sama bisa mengeluarkan cadangan beras pemerintah hingga 100 ton," ujar Khofifah di sela penanaman buah durian Musangking di City Forest milik Arum Sabil di Jember, Sabtu (3/12/2016).
Menurut Khofifah, sesuai dengan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Bencana (RANPB), setiap ada tanggap darurat, tugas kementerian sosial adalah menyiapkan dapur umum. Untuk menyiapkan dapur umum tersebut, pihaknya menunggu kebijakan dari masing-masing kepala daerah, apakah sudah masuk status darurat atau belum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kebutuhan beras di atas 200 ton, lanjut Khofifah, maka dibutuhkan SK dari Menteri Sosial. "Di atas 200 ton (beras) harus SK Mensos," ucapnya.
Sementara terkait penanaman buah durian di City Forest, Khofifah mengatakan hal itu merupakan bagian dari upaya untuk mengajak masyarakat dalam melestarikan alam. Selain berdampak positif dalam meminimalisasi terjadinya bencana alam, buah durian juga bisa menghasilkan dari sisi ekonomi.
Foto oleh: Yakub Mulyono/detikcom |
Pemilik City Forest, Arum Sabil mengatakan, di lahan seluas 40 hektar itu pihaknya menyiapkan sekitar tiga ribu durian Musangking dari sekitar 10 ribu tanaman buah yang akan ditanam.
"Musangking ini memang termasuk jenis yang terbaik. Harganya bisa mencapai 500 ribu rupiah per buah," sebut Arum pada kesempatan yang sama.
Dia berharap dalam kurun waktu 4 hingga 5 tahun ke depan, bibit durian Musangking yang ditanam ini sudah bisa berbuah dan dinikmati hasilnya.
"Jadi kita akan mendapat banyak manfaat. Selain melestarikan alam, juga ikut andil dalam memberikan cadangan oksigen. Sebab lokasi tanamannya di perkotaan. Dan dari sisi ekonomi, kita berharap bisa ikut andil dalam memenuhi kebutuhan buah dalam negeri," tutupnya. (elz/ear)












































Foto oleh: Yakub Mulyono/detikcom