Cerita 212: Aksi Damai, Payung Jokowi, dan Penangkapan Tersangka Makar

Cerita 212: Aksi Damai, Payung Jokowi, dan Penangkapan Tersangka Makar

Indah Mutiara Kami - detikNews
Jumat, 02 Des 2016 18:29 WIB
Foto: Biro Setpres
Jakarta - 2 Desember 2016 menjadi penanda sejuknya aksi damai di Monas yang dihadiri Jokowi di tengah hujan. 2 Desember 2016 juga merupakan saat-saat Ahmad Dhani dan sejumlah tokoh ditangkap atas dugaan makar.

Super Damai, itulah yang dijanjikan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) di Aksi Bela Islam III. Sejak pagi, sebagian massa mengawali hari dengan singgah ke Masjid Istiqlal. Mereka berwudu, salat sunnah, hingga mengumpulkan energi.

Dari Istiqlal, massa berjalan kaki ke Monas dan mulai menggelar sajadah. Semangat mereka terus menggelora sejak pagi untuk menyerukan tuntutan terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto: detikcom


Rintik gerimis mengiringi aksi massa yang datang dari berbagai penjuru dengan jalan kaki, konvoi motor, hingga bersepeda. Relawan membagikan nasi kotak hingga kurma kepada peserta aksi. Dengan tertib, mereka mengisi area lapangan Monas dengan mengosongkan area rumput. Gerimis datang dan pergi, awan mendung menggantung di langit. Di tengah sejuknya cuaca, jumlah massa yang masuk ke dalam Monas terus bertambah. Aksi Bela Islam III dimulai pukul 08.00 WIB dan Indonesia Raya berkumandang di Monas.

Foto: detikcom


Kapolri Jenderal Tito Karnavian naik panggung bersama Imam Besar FPI Rizieq Shihab. Di hadapan lautan massa, Jenderal Tito bicara soal proses hukum Ahok yang kini sudah berstatus tersangka dan berkasnya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Agung.

"Kita fasilitasi kegiatan di Monas ini sehingga semua terakomodir dengan baik, kita merasakan bertapa indahnya Islam. Kita merasakan bahagianya suasana hari ini," ucap Tito.

Foto: Live Streaming Aksi Bela Islam III (GNPF MUI)


Saat itu, Monas dikelilingi lautan massa putih. Bahkan, Tito merasakannya bagai momen haji di Padang Arafah.

Aksi super damai itu pun dilanjutkan dengan mengaji, zikir, dan tausyiah bersama. Ustaz Isrofiel membacakan Al Maidah 45-56, Ustaz Arifin Ilham memimpin zikir, dan peserta massa terus khusyuk berdoa. Massa yang hadir melebihi kapasitas area lapangan Monas. Mereka pun luber hingga ke jalan sekitarnya. Sajadah dibentangkan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Merdeka Timur, hingga Bundaran Patung Kuda dan Jalan MH Thamrin. Semua putih.

Foto: Pool


Pagi itu, di mana Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla? Jokowi sejak pagi meninjau pembangunan arena Asian Games. Sementara JK memantau jalannya aksi 2 Desember ini lewat televisi di kantornya.



Hujan cukup deras turun di area Monas menjelang salat Jumat. Namun, bukan itu kejutannya. Sesaat jelang azan salat, Jokowi keluar dari kantornya bersama JK dan sejumlah menteri. Payung biru dipegang sendiri oleh Jokowi dan JK.

Cerita 212: Aksi Damai, Payung Jokowi, dan Penangkapan Tersangka MakarFoto: Biro Setpres


Keduanya berjalan santai dari Istana hingga ke Monas. Keduanya tiba di Monas saat azan berkumandang. Karena kumandang azan, massa yang sudah duduk pun berdiri, bersiap untuk salat sunah. Kehadiran Jokowi-JK diumumkan oleh Ketua GNFP MUI, Bachtiar Nasir. Massa lalu memekikkan takbir.

"Allahu Akbar!" seru massa aksi Bela Islam III.

Jokowi dan JK lalu salat Jumat di bawah tenda di sisi barat Monas. Di sisi kiri Jokowi ada Menag Lukman Hakim Saifuddin sementara di sisi kanan JK ada Menko Polhukam Wiranto. Ada pula Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di baris belakang Jokowi.

Cerita 212: Aksi Damai, Payung Jokowi, dan Penangkapan Tersangka MakarFoto: Biro Setpres


Imam Besar FPI Rizieq Shihab menjadi khatib salat Jumat. Dia saat itu bicara soal penegakan hukum di Indonesia. Rizieq bicara tentang keadilan.

Usai salat Jumat, Jokowi tidak langsung kembali ke Istana. Dia lebih dahulu naik ke atas panggung Aksi Bela Islam III. Pidato singkat dia ucapkan, 6 kali takbir ia pekikkan.

Cerita 212: Aksi Damai, Payung Jokowi, dan Penangkapan Tersangka MakarFoto: Biro Setpres


Bismillahirahmanirahim.

Alhamdulillahirabilalamin Washolatu wassalammu'ala asrofil ambiya iwal mursalin wa'ala alihi wasohbihi aj ma'in. Amma ba'du

Yang saya hormati, yang saya muliakan, para ulama, para kiai, para habaib, para ustaz, hadirin hadirat, yang pada siang hari ini hadir.

Pertama-tama, terima kasih atas doa dan zikir yang telah dipanjatkan untuk keselamatan bangsa dan negara kita. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Yang kedua, saya ingin memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya karena seluruh jemaah yang hadir tertib dalam ketertiban sehingga acaranya semuanya bisa berjalan dengan baik. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Sekali lagi terima kasih dan selamat kembali ke tempat asal masing-masing, ke tempat tinggal masing-masing, terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Cerita 212: Aksi Damai, Payung Jokowi, dan Penangkapan Tersangka MakarFoto: Twitter @pramonoanung


Masih di tengah hujan, Jokowi meninggalkan panggung dan kembali ke Istana dengan bergerak cepat tanpa payung. Wapres JK menyebut bahwa kehadiran di salat Jumat ini merupakan aksi spontan.



Salat jumat dijalani peserta aksi 2 Desember dengan khusyuk meski diterpa hujan. Jas hujan hingga payung menjadi pelindung peserta di aksi . Bahkan, ada beberapa peserta yang meneteskan air mata.

Foto: Grandyos Zafna


Aksi ini juga dijadikan ajang bagi para relawan mendulang pahala. Ada yang membagikan makanan dan minuman, bahkan ada yang memberikan pelayanan pijat gratis selama 15 menit untuk para peserta aksi. Tidak hanya itu, kebersihan dan keindahan taman Ibu Kota juga tidak luput dari perhatian relawan. Pasukan 'penjaga rumput' yang berkalung kain warna kuning di leher menjaga taman-taman. Bahkan, para peserta aksi ikut mengingatkan rekan-rekannya agar tidak menginjak hamparan rumput nan hijau.

Foto: Siswi bersihkan sampah di Monas/ Bisma detikcom



Penangkapan Ahmad Dhani Cs

Selain kesejukan aksi damai 212 di Monas, ada pula kejadian lain yang menjadi sorotan di 2 Desember 2016. Sejak pukul 03.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, 10 orang diamankan polisi dan diperiksa.

Di antaranya adalah Rachmawati Soekarnoputri yang dijemput di rumahnya dan dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua. Selain dia, ada pula Ratna Sarumpaet dan Ahmad Dhani yang diperiksa.

Foto: Rachmawati di Mako Brimob/Foto: Istimewa


Para pengacara dan keluarga berdatangan untuk mendampingi mereka yang diperiksa. Ada istri aktivis Sri Bintang Pamungkas, Erlina; istri Ahmad Dhani, Mulan Jamella; hingga Yusril Ihza Mahendra yang ditelpon oleh staf Rachmawati.

Mabes Polri kemudian merilis status mereka yang ditangkap. Kesepuluh orang yang ditangkap berinisial AD, E, AD, KZ, FA, RA, RS, SB, JA, dan RK. Delapan orang di antaranya dikenai tuduhan Pasal 107 KUHP jo Pasal 110 KUHP jo 87 KUHP. Sementara 2 orang inisial JA dengan RK ini dikenakan Pasal UU ITE Pasal 28.

"Tersangka (status Ahmad Dhani Cs). Cuma, apakah ditahan atau tidak nanti dulu, tunggu pemeriksaan 1x24," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar.

"Beda dengan kelompok ini (aksi damai 2 Desember). Yang ditangkap (Ahmad Dhani cs) itu tidak berkait langsung dengan kelompok ini, tapi ada upaya upaya memanfaatkan momen," ungkap Boy lagi.



Aktivitas mereka sudah dipantau sejak 3 minggu terakhir. Mereka disebut hendak mencabut mandat presiden dan membentuk pemerintahan transisi dengan memanfaatkan momen aksi 2 Desember 2016.

"Berniat mengajak dan menghasut untuk menggulingkan pemerintah yang sah, dilakukan dengan cara mengerahkan massa dengan jumlah besar dan memanfaatan momen kegiatan hari ini," jelasnya.

Kuasa hukum Ratna Sarumpaet Kris Ibnu lalu menjelaskan. Dia menyebut kliennya diperiksa penyidik Mako Brimob Kelapa Dua karena dituduh makar. Dalam surat perintah itu disebutkan bahwa Ratna dikaitkan dengan kegiatan 1 Desember di Hotel Sari Pan Pacific.

Kris menyebut kliennya tidak menghadiri acara tersebut dan mengaku hanya dicatut namanya.

"Jadi saya tanya Kak Ratna, justru kita mempertanyakan dituduh makar, apakah hadir atau tidak di pertemuan Sari Pan Pacific. Tidak hadir, sehingga kami merasa tidak melakukan seperti yang dituduhkan," jelas Kris, di depan gerbang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Prabowo Subianto di Kantor DPP Gerindra sore iniFoto: Prabowo Subianto/ Arief detikcom
Prabowo Subianto di Kantor DPP Gerindra sore ini


Pembelaan juga datang dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo mengenal tokoh-tokoh yang ditangkap, di antaranya Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet, dan Rachmawati Soekarnoputri.

"Demokrasi itu artinya hak menyatakan pendapat. Saya kira ya mungkin terlalu jauh ya kalau mereka dituduh makar," kata Prabowo dalam konferensi pers di Kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Jumat (2/12/2016).

Halaman 2 dari 4
(imk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads