Seperti yang dialami Suparman Razak (46). Pria asal Palu, Sulawesi Tengah, itu berangkat ke Jakarta dengan menggunakan uang hasil urunan teman-temannya untuk dibelikan tiket pesawat.
"Kemarin yang berangkat itu ada 5 orang. Kami iuran, karena uangnya belum cukup, jadi yang lain merelakan kami berangkat ke Jakarta," tutur Suparman di Masjid Al-Ihsan, Jalan Taman Kebon Sirih III, Jakarta Pusat, Kamis (1/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sudah ada info alamat-alamat yang ditetapkan untuk menginap. Kami dihubungi oleh koordinatornya tempat mana yang bisa dijadikan menginap sementara. Kami langsung pulang nanti setelah aksi selesai," jelas dia.
Sebelum aksi esok hari dimulai, Suparman beserta teman-temannya sempat jalan-jalan ke Monas untuk sekedar melihat keadaan di sana. Dia juga tidak tahu berapa banyak massa dari Palu yang berangkat ke Jakarta.
"Kalau dari Palu tidak terorganisir. Besok baru tahu jumlah semuanya berapa," ujarnya.
Suparman mengaku juga hadir pada aksi 4 November lalu. Tujuannya hanya satu, yakni meminta proses hukum kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditegakkan dengan adil.
Hal senada diutarakan oleh Hamzah (34), peserta aksi damai dari Poso, Sulteng. Dia, yang datang dengan berkelompok, ingin mengawal proses Ahok sampai selesai.
"Kalau kami ada 32 orang. Berangkatnya pisah-pisah tapi nanti kumpulnya di sini. Kita kawal juga proses Ahok di Poso dengan turun jalan tanggal 25 November kemarin. Karena masih belum puas dengan tidak ditahannya Ahok," jelas Hamzah.
Hamzah menegaskan aksi 2 Desember akan berjalan tertib dan damai. Para peserta, menurutnya, juga hanya membawa perlengkapan untuk salat Jumat.
"Makar dari mana? Kita enggak bawa senjata. Yang kita bawa cuma sajadah, air wudu. Masak mau dibilang makar," katanya.
Pantauan sore ini di Masjid Al-Ihsan, puluhan peserta aksi 2 Desember masih berdatangan. Rata-rata peserta aksi damai ini menggendong sebuah tas ransel. Sebelum mereka beristirahat di masjid, pengelola masjid mewajibkan jemaah mengisi buku daftar hadir. (msl/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini